Rabu, 18 Januari 2012

Misteri Diary Putih Berdarah Bag. 1 COPAS FBFC Rify Siviel Cagni Alshill (Admin Cheepong)


“ma, ke kita jadi nih pindah rumah ?” tanya seorang gadis kepada wanita separuh baya.
“iya, emang kenapa sayang ?”
“mmm ... nggak papa kok ma,”
“ya udah, sekarang kamu beresin barang-barang kamu, besok kita pindah.”

Heii kenalin aku ashilla zahrantiara panggil aja shilla, besok gue bakalan pindah rumah. Memang sih sama aja kaya rumah gue yang ini. Tapi gue ngrasa bakalan ada sesuatu yang terjadi sama gue di rumah baru itu. Ahh ... semoga itu cuam pikiran gue.

@NEW HOUSE

Shilla masih berdiri di depan rumah barunya. Pikirannya bingung rumah ini lebih mewah dibanding rumahnya yang lama tapi ada sesuatu yang mengganjal di hati shilla.
“shilla, ayo masuk. Ngapain masih berdiri di situ ?” ucap mama Shilla membuyarkan lamunanya.
“hah ? iyaa ma.” Jawab shilla terkejut.
Shilla pun masuk rumahnya dengan perlahan, mengamati setiap sudut ruangan. Pandangan shilla tertuju pada suatu ruangan di lantai dua. Shilla membuka pintu itu perlahan, sontak shilla terkejut setelah membuka pintu itu terdapat sebuah tempat tidur ukuran L *loh? Tempat tidur atau baju ?* dengan almari pakaian yang cukup besar, meja belajar, tempat make up dan satu lagi yang paling penting yaitu terdapat balkon rumah yang menghadap taman belakang rumah yang begitu asri namun sedikit terlihat mengerikan.
“ma, shilla mau kamar yang ini ya.” Pinta shilla ke pada ibunya.
“iya. Terserah kamu sayang, owh iya besok kamu udah berangkat sekolah ya sayang.” Ucap ibu shilla.
“hah ? kan baru nyampek ma, kenapa udah sekolah.” Shilla terkejut mendengar kabar itu.
“mama kan nggak mau anak semata wayang ini ketinggalan pelajaran sayang.” Ucap mam shilla membelai rambut shilla.
“iya deh ma, sekolahnya dimana ?”
“di SMA 25 Pura Bhakti. Udah kamu sekarang istirahat dulu, nanti baru mberesin buku-buku buat besok pagi.” Ucap mama shilla meninggalkan shilla di kamar.
“iya ma.” Jawab shilla lesu lalu membantingkan tubuhnya ke kasur.

3 jam kemudian shilla bangun dari tidurnya. Niat shilla langsung tertuju pada tumpukan buku yang mesih tertata rap di dalam kardus. Shilla pun membuka dan menata satu persatu buku itu di meja belajarnya yang baru. Ketika shilla membuka salah satu laci meja, pandangan shilla tertuju pada sebuah ‘diary putih berdarah’ ada perasaan takut dan ragu dihati shilla untuk mengambilnya. Dengan tekat yang bulat shilla memberanikan diri untuk menyentuh sampul diary putih yang berlumuran darah.
Dibukanya pada halaman pertama.

LOE YANG UDAH BUKA DIARY INI HARUS MEMATUHI PERATURAN DIARY INI KALAU KAU BERUSAHA LARI DARI DIARY INI MAKA HIDUP MU AKAN BERAKHIR SIA-SIA.
PERTAMA : LOE JANGAN PERNAH BUKA HALAMAN BELAKANG DIARY INI.
KEDUA : SETIAP HARI SEBELUM BERAKTIVITAS LOE HARUS BACA SATU LEMBAR DIARY INI !!! INGAT SATU HALAMAN PER HARI !!!
KETIGA : LOE HARUS BISA MENCERNA SETIAP KATA YANG ADA DALAM DIARY INI.
EMPAT : LOE HARUS MULAI INI BESOK PAGI !!!
GUE INGETIN !!! KALO LOE SEHARI LUPA BACA DIARY INI, HIDUP LOE AKAN BERAKHIR SIA-SIA.


‘apa maksud ini semua ? apa yang harus gue lakuin ? dan siapa yang nulis diary ini ? dan kenapa diary ini berlumuran darah. Gue harus usut siapa pemilik diary ini, walaupun nyawa gue yang jadi taruhannya.’tekat shilla yang masih mendekap diary itu.
‘darahnya udah kering berarti sang pemilik udah lama ninggalin ini semua.’ Batin shilla sambil memandang taman belakang rumahnya lewat balkon.
Setelah beberapa saat shilla merenung di balkon rumahnya, shilla memutuskan untuk tidur dan berharap esok pagi tak akan ada sesuatu yang terjadi dengan dirinya.
(。◕‿◕。)

Keesokan harinya.
“hoammm. Hari ini hari pertama gue baca diary itu, semoga nggak terjadi apa.” Batin shilla yang baru terbangun dari tidurnya.
Shilla pun mengambil diary itu lalu membuka halaman kedua.

HAI, AWAL YANG BAGUS !!! DI SEKOLAH LOE YANG BARU LOE BAKAL NEMUIN ORANG-ORANG YANG NANTINYA SELALU ADA DI SAMPING LOE, DAN MEREKA BAKALAN YANG BAKALAN NENTUIN HIDUP DAN MATI LOE !!!
JANGAN SAMPAI LOE SALAH PILIH TEMAN !!! FATAL, MAMPUSS LOE.

“okee shill, ini awal yang baik bagi loe. Semangat shilla.” Shilla mamberi semangat pada dirinya sendiri.

SMA 25 PURA BHAKTI

Shilla perjalan sambil berpegang teguh *?* pada lengan mamanya. Maklum shilla anak baru ada sedikit perasaan takut untuk pertama kali masuk.

KELAS 11C
Disinilah shilla akan menimbang ilmu, berharap akan mendapatkan teman yang bisa menjadi sahabat shilla untuk melalui semua hari-harinya.
Tok ,,, tok ,,, tok
Kepsek SMA 25 PURA BHAKTI mengentuk pintu kelas.
“pak, ini ada murit baru,” bisik kepala sekolah kepada pak duta. Guru yang sedang mengajar di kelas itu.
“owh, yaa.... ayo silahkan masuk.” Ucap pak duta ramah menunjukan bahwa dia adalah guru yang berwibawa dan seorang guru yang baik. Shilla hanya menunduk dan membuntuti pak duta.
“anak-anak, kita kedatangan murid baru. Ayo perkenalkan nama kamu.” Pinta pak duta.
“pagi .. perkenalkan nama saya Ashilla Zahrantiara panggil saja shilla, semoga kita bisa berteman dengan baik.” Ucap shilla.
“okey, ada pertanyaan ?” tanya pak duta kepada anak-anak.
Cakka mengacungkan tangan.
“ya. Apa kka ?”
“shilla sampun kagungan pacar dereng ?” tanya cakka dengan logat aslinya. Pertanyaan itu hanya membuat seisi kelas cengo mendengar hal itu tanpa terkecuali shilla.
“hush ... pertanyaan muu itu lho kka.” Sambar pak duta. “shilla ... silahkan duduk disamping ify.” Lanjut pak duta sambil menunjuk ify.
“iya pak.” Jawab shilla lalu menghampiri tempat duduk ify.
“heii, gue alyssa saufika umari, panggil aja ify.” Sapa ify ramah.
“heii juga. Gue shilla udah tau kan.” Jawab shilla
“yoi. Loe belum ada temen kan ? ntar gue kenalin sama teman-teman gue.” Bisik ify saat pak duta tengah menjelaskan pelajaran.
“oke deh.” Jawab shilla semangat.
‘semoga ini bertanda baik. Amin-amin-amin semoga gue cepat nuntasin siapa yang buat diary itu.’ Batin shilla.

*SKIIIPPPPPPPPP

@KANTIN
“shill, kenalin ini temen-temen gue. Ini Agni, itu Alvin dan itu Cakka.” Ify memperkenalkan satu persatu temannya.
“gue shilla. Loe yang tadi tanya pake bahasa jawa kan ? artinya apa ? gue nggak ngerti.”  Ucap shilla cengengesan.
“eh, shill tadi kan ada pacar-pacarnya. Berarti tu anak nanya loe udah punya pacar belum.” Sambar Agni sambil melirik cakka.
“belum ah ag.” Jawab shilla.
“peluang emas.” Ceplos cakka. Shilla menghiraukan cakka, kini pandangannya tertuju pada cowok di depannya. Cowok berkulit putih dengan mata sipit dan terlihat begitu dingin. Siapa lagi kalau bukan alvin.
“heii, kenapa loe dari tadi diem. Nglamun ya loe ?” tanya shilla sambil memperhatikan Alvin.
“bukan urusan loe.” Jawab alvin ketus lalu meneguk jus alpokatnya.
Shilla pun diam menghabiskan bakso yang dipesannya tadi.

*skippp.

@kamar shilla.
Shilla termenung di balkon rumahnya. Mengingat sesosok pria yaa ... yaaa bisa bikin shilla sedikit mati penasaran tentang cowok itu. ‘Dia begitu dingin tapi kenapa gue ngrasain sesuatu hal yang berbeda dari dia. Ada sesuatu yang narik gue untuk dekat sama dia. Tapi kenapa ?’ batin Shilla memegangi diary nya.
“hah ? sampul belakang belum kering ?” shilla tergejolak saat memegang bagian belakang sampul diary itu terdapat darah yang belum kering.
‘shilla, tenang.  Nggak ada apa-apa !! loe nggak akan kenapa-kenapa. Santai shilla, percaya nggak ada apa-apa. Sekarang loe tidur !!! tidur shilla.’ Gumam shilla mulai ketakutan lalu melempar buku diary itu ke atas meja lalu menjatuhkan tubuhnya di kasur.
Shilla pun mulai terlelap, tiba-toba kordennya bergerak kencang, shilla pun mulai merasakan dinginnya angin yang menjalar di setiap tubuhnya. Shilla perlahan membuka matanya dia melihat sesosok wanita berada di depannya.
Putih, kurus, tinggi, Berlumuran darah, berambut panjang dengan pakaian serba putih mendekati meja belajar shilla yang kebetulan terdapat diary berdarah itu. Wanita itu menyentuh diary itu lalu kembali menatap shilla. Shilla hanya bisa memegang erat selimut yang menyelimutinya sungguh ingin dia menjerit sekuat tenaga namun apa daya, dirinya bukanlah seseorang yang pemberani, berani melawan ketakutan !!! shilla terlalu takut hingga saat makhluk tersebut semakin dekat ia hanya bisa mengubur dirinya di bawah selimut dengan keringat dingin yang membasahi nyaa.
BRAKK ...
Ntah itu suara apa namun Shilla menutup rapat-rapat kedua bola matanya hingga ia merasakan hembusan yang begitu kencang bak angin tornado namun dia merasakan sesuatu hal yang berbeda, ia merasakan sebuah ketenangan hati. Shilla mencoba memberanikan diri untuk melihat semua kejadian itu di balik selimutnya.
‘putih, tinggi, dingin, membawa kedamaian ?’ guman shilla pelan.
Sesosok makhluk cowok yang ify lihat menghampiri wanita bertubuh kurus tinggi berlumauran darah itu. Sesosok lelaki itu menuntun wanita itu keluar dari kamar shilla yang sudah berada di dekat ranjang itu. Mereka pergi menghilang menembus tembok kamar shilla.
Shilla bangun posisi tidurnya iya ubah menjadi duduk.
‘ya allah, siapa mereka ? siapa wanita itu. Mengapa dia menghampiri kuu. Apa salahkuu hingga dia menghantui kuu, gue kan nggak punya temen yang udah mati. Apa dia pemilik diary itu ? tapii apa maksud dia kemari ? dann lelaki itu ???? sebenarnyaaa apaaaa yang terjadii ??????’ triak shilla dalam hati.
Shilla berusaha menenangkan dirinya. Dia kembali menenggelamkan tubuhnya, shilla berusaha mati-matian untuk menutup matanya agar melupakan semua kejadian itu.
(。◕‿◕。)


“AAAAAAARRRRRRRRRRRRRRRRRRRGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGHHHHHHHHHHHHHHHH” teriak shilla terbangun.
Mama shilla yang mendengar putrinya langsung naik untuk melihat putrinya itu.
“sayang kamu kenapa ?” tanya mama Shilla paning.
“iit ... ttuu maa ... daa ,, da ,, darah di kamar shilla.” Jawab shilla yang mesih ngos-ngosan >
“darah ??? shilla sayang. Kamar kamu bersih, nggak ada setetes darah di kamar kamu.” Ucap mama shilla tak percaya.
“ma . shilla nggak bohong !!! lantai yang mama injak itu darah !!!” ucap shilla meyakinkan mamanya.
“nggak ada darah sayang. Kamu percaya deh sama mama, mungkin kamu Cuma mimpi aja.” Ucap mama shilla lembut, memahami isi hati anaknya.
“nggak ma !!! ini beneran !!! shilla nggak ngigo maa !!!” shilla meyakinkan mamanya lagi.
“udah, nggak ada kok sayang. Percaya yaa sama mama. Sekarang kamu mandi lalu sekolah nanti telat lagi.” Shilla hanya mengangguk pelan.
“diary !!!” guman shilla saat mam shilla keluar kamar.
Cepat-cepat shilla bangun dan mengambil diary itu yang masih ada di meja belajarnya. Posisinya tidak berubah, hanya darah yang di diary itu kini bertambah banyak dan beberapa halaman mulai luntur karena darah yang masih segar itu.
Dengan perasaan takut, gelisah dan penasaran bercampur aduk menjadi satu. Perlahan namun pasti, shilla membuka diary.

HARI INI LOE AKAN MERASAKAN ARTI HIDU YANG SEBENARNYA !!!
TUNJUKIN KE PEDULIAN LOE KEPADA SAHABAT LOE !!!
LOE JANGAN BANYAK NANYA !!!
INGET !!! LOE NGGAK USAH BANYAK NANYA !!!
KALO LOE TANYA, LOE BAKALAN NYESEL !!!!!!


“pertanyaan ? emang apa yang harus gue dan gue nggak boleh nanya sama siapa ? terus apa maksud tunjukin kepedulian loe, tapi gue nggak boleh nanya ?” pikir shilla.

*skippp ....

@SMA 25 PURA BHAKTI

Shilla yang sedang santai berjalan meuju kelasnya merasa ada yang memanggilnya dari belakang.
“shill ... shillaaa ... shilla” panggil orang tersebut dari belakang. Shilla pun menoleh.
“kenapa ?” tanya shilla dingin.
“ikut gue sekarang.” Jawab cowok itu lalu menarik shilla.

@(ᵕ.ᵕ)@
“loe ngapain bawa gue kemari sii kka ?” tanya shilla.
“loe tau nggak, ify sama alvin sekarang koma di rumah sakit.”
‘gue tanya sebabnyaa atau nggak nih ? tapi kalau gue tanya ???? tanya enggak tanya nggak.’ Batin shilla bimbang.
“shill, loe kenapa ngelamun. Loe nggak tau soal ini ?” tanya cowok itu yang di panggil ‘kka’
Shilla hanya menggeleng.
“cakkaaaaaaa” teriak seseorang di belakang mereka.
“loe ag ? kenapa ?” tanya cowok itu yang ternyata cakka.
“loe udah njengukin alvin sama ify belum ?” tanya agni yang masih ngos-ngosan.
“belum. Loe ?”
“udah. Mereka satu rumah sakit Cuma beda kamar aja, tadi malem ify sempet siuman ta... taapiii.....” kata agni menggantung.
“tapi kenapa ag ?” tanya cakka sambil mengguncangkan tubuh agni.
“tapii itu, ify siumannya aneh. Tangan nyaa itu kaya lagi buka buku gitu.” Jawab agni.
“buka buku.” Guman shilla lirih namun terdengar oleh cakka dan agni.
“kenapa ?” tanya cagni kompak.
“hah ? ngg ... nggak kok.” Jawab shilla gugup.
“ya udah kita ke kelas yuk.” Ajak agni.
“eitss ... loe belum cerita keadaannya alvin.” Ucap cakka sambil menarik kerah agni.
“ih, ngapain narik kerah gue ?” tanya agni risih.
“bawel !!! cepet cerita !!!” pinta cakka.
“gue belum njengukin dia, dia masuk rumah sakit baru tadi malem jam 00.00 . katanya sii alvin itu ....” ucap agni menggantung.
“alvin kenapa ?” tanya shilla yang mendadak jadi panik.
“alvin kecelakaan di komplek ............” agni menggantungkan kalimatnya.
“komplek mana ag ?” paksa shilla.
“kompleks ..........” agni berusaha mengingat. “kompleks melati blok C di jalan kebon sakti.”
“hah ?” hanya satu kata itulah yang terucap.
‘itu kan kompleks gue, kenapa dia ada disana ? apa tadi malem suaraaa .............’ batin shilla.
“shill, loe kenapa ?” tanya agni.
“hah ? ng .. nggak papa kok ag. Terus ify kenapa bisa masuk rumah sakit ?” tanya shilla mengalihkan pembicaraan.
“dia kecelakaan dia hampir masuk jurang waktu mau njenguk neneknya ke daerah bandung.” Cerita agni
“ya udah kita balik ke kelas aja. Nanti pulang sekolah kita langsung ke rumah sakit.” Ucap cakka bijak.

###
Cakka, agni dan shilla pun sepakat untuk ke rumah sakit menjenguk alvin dan ify. Di perjalanan, Agni merasa seperti jualan kacang sama domestos nomos. ‘hueh, gila gue dikacangin’ batin Agni.
‘ih...cakka kegantengan amat si sama shilla. Heh ??? gue kenapa. Kenapa malah mikir kaya gitu, biarin ajalah si cakka, kenapa gue yang repot sendiri.’ Batin agni kesal.
“Ag” panggil Cakka.
“hmm.” Jawab agni dingin.
“kenapa loe diem aja ? biasanya kaya bebek.” Ucap cakka, shilla yang berada di samping cakka hanya cekikikan gaje.
“suka-suka gue dong !!! lanjutin aja sono ngobrolnya.” Agni melirik sinis Shilla, shilla pun diam.
“kka, kayanya ada yang envy ni ma gue” sindir Shilla.
“ngapain gue envy ama loe, najong !!!” ketus Agni.
“nah loh ... loe kesindir kan ? berarti ..........” belum selesai, tiba-tiba agni nyamber. “TAU AH GELAP” mereka pun diam.


###
Shilla dan cakka mengikuti agni yang berada di depan. Karena apa ? karena agni yang sudah tau ruangan Ify dan Alvin di rawat.
“mbak mas, kalian temannya saudara Alvin Jonathan ?” tanya suster yang keluar dari kamar alvin.
“ya.” Jawab Cakka singkat.
“kemarin kita menemukan sepaket buku mata pelajaran. Bukunya ada di dalam kamar.” Ucap suster.
“kok bisa ada buku cetak sus ?” Agni ikut angkat bicara.
“saya juga nggak tau mbak. Di duga sodara alvin pergi untuk mengantarkan buku-buku itu tapi malah kacelakaan.”
“owh, gitu yah ? kita boleh masuk kan ?” tanya Shilla cemas.
Suster hanya mengangguk dan pergi. Shilla pun lari masuk ke ruang inap Alvin. Entah ada angin apa, shilla merasa begitu khawatis dengan keadaan alvin saat ini. Terkapar di sebuah tempat tidur dengan berabagai alat medis yang menempel di tubuh alvin. Tidak hanya itu, saat ini alvin pun belum sadar dari tidur pulasnya dan hanya keajaibanlah yang bisa membangunkannya. Shilla terus menangisi alvin seketika meliat darah yang masih berlumuran dan jahitan di beberapa bagian tubuhnya dan putih halus nan bersih perban menutupi tubuh alvin.
“kka, kayaknya shilla suka deh sama Alvin.” Bisik agni ke telinga cakka.
Cakka mengenyitkan alisnya. ‘hah? Shilla suka sama alvin ?’ batin cakka.
“hoiii ... kenapa loe ? nglamun mulu.” Ucap agni sambil menyenggol bahu cakka.
“hah ? nggak kok.” Cakka menutup-nutupi.
“ag, ke kamar ify dulu yuk ?” ajak Agni.

###
Shilla terkejut melihat ke adaan ify. Dia lebih parah dibandingkan alvin. Terlihat begitu lemah dan tak berdaya. Tiba-tiba pandangannya tertuju pada sudut ruangan.
Di lihatnya sesosok wanita. Wanita itu seperti yang shilla lihat tadi malam di kamarnya !!! wanita berpakaian putih yang berlumuran darah serta rambut panjang yang di gerai. Shilla memperhatikannya dengan sangat detail dari bawah sampai atas, kakinya tidak menempel pada lantai, dia melayang. Namun, shilla terkejut saat melihat wajah nya terlihat senyuman menyerupai bulan sabit diwajahnya. Shilla menutup matanya sejenak, mengirup dan menghembuskan nafas panjang. Setelah dia kembali membuka matanya. Sosok itu hilang, hilang tanpa tau kenama sosok itu menghilang.
Kini pandangannya beralih pada seseorang yang terbaring lemas di tempat tidur itu. Ya !!! itu Ify. Ify masi juga belum sadarkan diri.
Shilla, cakka, dan agni terus menunggui sahabatnya ini yang masih belum membuka matanya sampai saat ini. Ketika pukul 22.35 mama ify masuk ke kamar ify di rawat..
“cakka, agni.” Pekik mama ify.
“malem tante.” Ucap agni, cakka, dan juga shilla.
“kamu sahabat barunya ify ya? Kamu shilla ?” tanya mama ify setelah melihat keberadaan shilla.
“iya tante.” Jawab shilla lembut dengan senyumannya.
“kalian pulang dulu yaa. Udah malem. Besok kan sekolah.” Ucap mama Ify.
“ya udah tante. Kita pulang dulu.” Pamit agni, cakka dan shilla.


1minggu kemudian.

SELAMA SATU MINGGU INI LOE UDAH TERLALU MENDERITA !!! SEMOGA HARI INI LOE BAKALAN DAPET YANG LEBIH INDAH DARI YANG LOE BAYANGIN !!! JAGA SIKAP LOE !!! LOE JANGAN PERNAH MIKIR YANG MACEM-MACEM SAMA SAHABAT LOE !!!

‘hanya itu ? asekk dah’ pikir shilla.
Akhir-akhir ini shilla mulai terbiasa dengan diary itu. Selama ia membaca selalu benar-benar terjadi. Dia mulai percaya dengan semua yang tertulis di diary itu. Namun, tak semuanya terasa indah kini tiap malam shilla harus terbiasa dengan sesosok wanita yang sering berada dipojok kamarnya.
Entah apa yang shilla pikirnya dia merasa itu sesosok itu adalah IFY. Ya ify. Karena apa ? karena sudah 3 hari ini sesosok wanita itu tidak datang lagi. Bertepatan dengan 3hari yang lalu ify sadar. Shilla ingin membuang semua pikiran buruk nya itu, namun pikirannya terus ada dalam pikirannya.
Hari ini hari minggu, cakka berjanji akan menjemput Shilla untuk menjenguk Alvin dan Ify. Shilla pun bersiap-siap baru pukul 10.00 cakka sudah perada didepan rumah Shilla.

@RUMAH SAKIT
Shilla nampak terkejut melihat alvin duduk di sebuah kursi roda di taman sendirian. Shilla tersenyum dan mendekati Alvin.
“vin, kok loe sendirian di luar ?” tanya shilla lembut.
“...” tak ada sedikit pun respon dari alvin.
“kita ke kamar aja yuk.” Aja Shilla sambil mendorong kursi roda alvin. Tapi apa yang terjadi ? kedua tangan shilla di pukul pelan oleh alvin yang bermaksud untuk tidak mendorong kursinya. Alvin sedang ingin sendiri. Mengilang sejenak dari keramaian. Shilla menunduk, duduk di kursi taman. Cakka yang melihat itu segera menenangkan Shilla dan mengajak shilla masuk menemui Ify.
“Vin, kita ke ruangan Ify dulu.” Pamit cakka.
Alvin hanya mengacungkan jempol kananya sambil tersenyum ke arah Cakka.
Shilla bingung  entah apa yang shilla rasakan. Yang dibenaknya hanyalah ketidak adilan sikap alvin ke pada dirinya.
“udah, kita ketemu Ify dulu.” Bisik Cakka. Shilla mengangguk.
Shilla selalu merasa nyaman berada di dekat Cakka. Keramahannya, perhatiannya serta tingkah lakunya yang selalu bisa membuat shilla tersenyum.  Tapi shilla ragu akan perasaannya dengan cakka, karena ALVIN. Yaa .. alvin, entah apa yang membuat Shilla tertarik pada seorang Alvin Sindunata. Sesosok orang begitu dingin dan misterius. Entah perasaan Shilla kepada alvin hanya sebatas penasaran atau memang benar-benar di sukainya. Entahlah, shilla sendiri tak bisa menjawab.
“haii semua.” Sama cakka masuk ke ruangan Ify.
“haii jugaaa.” Jawab Agni dan Ify yang berada di dalam kamar.
“ipiiiiiiiiiiiiiiiii, gue kangen sama loe.” Teriak Shilla histeris dari pintu dia berdiri lalu berlari kecil memeluk sahabat nya.
“tapi gue nggak kangen tuh sama loe.”  Bisik Ify di telinga Shilla.
“ipi, mah jahat.” Ucap shilla manyun lalu melepas pelukannya.
“kan, tiap melem ipi jagain Shilla tiap malem.” Jawab Ify watados.
‘jadi yang selama ini ....’
“shill, nyante aja dong !!! gue juga kangen. Cape nih tidur mulu.” Ucap Ify membuyarkan lamunan Shilla.
“KACANG-KACANG-KACANG” seru Agni histeris.
“DOMESTOS NOMOS !!! SEKALI BAKAR NYAMUK TERKAPAR !!!” ucap cakka dengan gaya silat yang bisa di bilang ambrul ladrul >
“WEDUS CONGE, KEBO MLOMPONG.” Teriak cakka dan Agni bersamaan. Mereka pun saling menoleh, suatu hal yang jarang terjadi di antara mereka. Meta mereka pun saling beradu dengan kuat.
‘apa bener gue suka sama cakka ? tapi cakka pasti lebih milih shilla. Loe mikir apa sii ag ??? loe itu nggak suka sama cakka, tapi mata nya itu lhooo.’ Cerocos agni dalam hati.
‘gue sayang loe Ag, tapi gue masi ragu. Siapa yang sebernarnya gue sayang. Loe atau Shilla ?’ tanyanya dalam hati.
“hhhaaa... hhaaa ... hacimmm...” Ify dan Shilla batuk di buat-buat melihat drama sinetron yang disiarkan langsung secara live >
Shilla tidak merasakan hatinya terbakar apa cemburu, apa Shilla memang benar-benar yakin cakka bukanlah orang yang dia sayang dan di cintainya.
“ag, ikut gue.” Paksa cakka sambil menyeret baju agni.
“nggak usah nyeret-nyeret juga bisa kali !!!” gerutu Agni.
“ahh ... udah ayo ikut gue.” Akhirnya agni dengan terpaksa mengikuti kemauan cakka.
“gue keluar dulu.” Teriak Agni yang sudah tertarik sampai ambang pintu.
“gokil. Mereka pasangan paling aneh tapi cocok sii.” Gumam Ify.
Shilla melirik ify lalu membuang pikirannya jauh-jauh.
BRUK ...
Pintu kamar Ify terbuka, terlihat sesosok pria yang duduk di kursi roda. Siapa lagi kalau bukan Alvin. Ya, alvin mendekati Shilla.
“sorry, tadi guekasar sama loe.” Ucap nya setelah berada di samping Shilla.
“he ??” jawab Shilla bingung.
“yang tadi. Waktu loe mau ngajakin gue ngomong di taman.” Jelasnya.
“owh.. santai aja kali.. gue makhlumin aja, mungkin mood loe lagi nggak stabil.” Jawab shilla enteng.
Shilla merasakan kebahagiaan yang luar biasa, selama dia mengenal Alvin. Baru kali ini alvin mengajak bicara shilla. Apalagi minta maaf .. hatinya bagai musim semi >
“bahasa loe shill.” Sember Ify.
“apa lu ? tidur sono. Biar loe cepet sembuh. Terus gue bisa ngerjain loe abis-abisan.” Ucap Shilla cekikikan.
“ya udah, gue balik ke kamar dulu. Besok gue udah boleh pulang !!! jangan lupa, anterin gue pulang.” Ucap Alvin lalu menghilang dari kamar ify >

-----------AGNI & CAKKA-------------

“ngapain loe bawa gue ke sini ?” tanya Agni ketus.
“gue mau nanya......”  ucap cakka menggantung.
“mau nanya apa ? cepetan, kalo nggak gue pergi.” Ancam Agni.
“iyaa... menurut loe, gue cocok nggak sama Shilla ?” tanya cakka dengan suara yang terdengar begitu bergetar.
‘DEG’
Jantung agni terasa mau copot. Ingin rasanya ia menjerit mengeluarkan isi hatinya yang sebenarnya. Tapi, Agni tetap terlihat santai, tegar, dan berusaha biasa-biasa saja. Padahal hatinya begitu teriris. Teriris oleh pedang yang di adah sangat tajam.
“Ag,” panggilnya.
“hmmm...” jawab agni singkat.
“giman menurut loe ?” kini pertanyaannya begitu menyakitkan di telinga Agni.
“menurut gue si, cocok-cocok aja. Emang kenapa ?” ucap agni dingin.
“kira-kira kalau gue nembak Shilla di terima nggak ya ?” kini tusukan pedang kembali agni rasakan malah lebih menyakitkan dibanding sebelumnya.
“maybe.” Jawabnya singkat lalu meninggalkan cakka di taman rumah sakit.
“agni kenapa ? kok gitu ? apa diaaaa ...... sorry ag, sebenarnya gue juga bingung sama perasaan gue.” Guman cakka saat agni pergi.

⎝⓿⏝⓿⎠

Shilla yang seking terburu-buru nyaa pengen jemput alvin, shilla lupa membaca diary itu. Ternyata diluar rumah sudah ada cakka yang siap njemput shilla.
“pagi banget sii kka ? emang kita mau kemana ?” tanya shilla.
“udah ayo masuk. Gue mau ngajak loe ke sesuatu tempat. Ayo, cepetan masuk !!!” paksa cakka.
‘cakka mau ngapain sii? Curiga gue ma dia.’ Batin shilla.

***
“turun.” Bentak cakka. Ni anak kenapa sii? Kok jadi berubah, apa coba dia jadi marah-marah gitu ? batin shilla.
“kka, ni dimana ?” tanya shilla bergetar
“bagus kan?”. Shilla hanya mengangguk.
Memang tempat itu begitu indah, sejuk dan terasa damai.. burung masii terlihat berlalu lalang. Bunga-bunga kecil nan berwarna warni dan kupu-kupu yang turut menghiasi tempat ini.. surga. Guman shilla dalam hati.
“shill, gue mau ngomong sesuatu sama loe.” Ucap cakka gugup. Tangannya menggenggam tangan shilla erat. Shilla merasakan tangan cakka yang hangat dan bergetar.
“shill, gue sayang sama loe. Loe mau kan jadi cewek gue ?” tanya  cakka raguu. Shilla nampak berfikir. Ini bukan sesuatu hal mudah untuk dia jawab baginya.shilla bingung apa yang harus dia jawab. Shilla selalu merasa bahagia dan nyaman bersama Cakka di sisi lain entah mengapa bayang-bayang alvin selalu ada dipikiran shilla. Shilla enarik nafas panjang, ia hembuskan perlahan dan mengangguk pelan tanda dia mau menjadi seseorang untuk cakka.
“loe serius mau jadi cewek gue?” tanya cakka meyakinkan dirinya sendiri.
“iyaa, gue mau jadi cewek loe.” jawab Shilla pelan. Cakka langsung memeluk Shilla. Selang beberapa detik berlalu cakka mengendurkan pelukannya. Kini wajahnya mendekati wajah shilla. Shilla takut dia benar-benar takut shilla akan merasakan hal itu untuk pertama kalinyaa. Kini wajah cakka benar-benar dekat, dekat mungkin tinggal beberapa cm saja. Shilla pasrah, entah apa yang akan terjadi dengan dirinya, dia menutup mata. Tiba-tiba bayangan itu muncul kembali. Yapsss... bayangan alvin kini muncul kembali.
Sekuat tenaga shilla mendorong tubuh cakka perlahan.
“maaf, kita harus jenguk alvin sekarang.” Ucap shilla bergetar lalu meninggalkan cakka yang masih mematung.
***
“vvin, sorry gue baru dateng. Loe udah nunggu lama ya ?” cerocos Shilla yang baru datang. Anmun apa yang terjadi ??? alvin hanya tersenyum.. aaawwwww....senyumannyaa... huuaaaa. Teriak shilla dalam hati. Shilaa !!! sadar,, loe dah punya cakka, tapi alvin kannnn ...








-bersambung-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar