Kamis, 19 Januari 2012

"Maybe we will be together?" part 1 COPAS FBFC Rify Siviel Cagni Alshill (Admin Tirsha)

New York


"Morning Dear"sapa Alvin kepada Shilla yang lagi sibuk menyiapkan sarapan dan langsung memeluknya.

"Morning too Dear"balas Shilla yang masih sibuk menyiapkan sarapan.

"ohh iya, Silvi mana? ini udah jam 05.30 am diakan harus sekolah"ucap Alvin yang masih memeluk Shilla.

"belum bangun mungkin, lagipula pasti dia capek"ucap Shilla

"yaudah aku bangunin yah"ucap Alvin tak lupa sebelum pergi ke kamar anaknya ia mengecup keningnya Shilla. Sementara Shilla hanya tersenyum dan sudah terbiasa pagi pagi langsung mendapat kecupan.

***
clek.... Alvin pun membuka pintu kamar anaknya. Di dapati anaknya tersebut lagi duduk di tepi ranjang sambil menangis.

"hiks hiks" Silvi terus menangis tanpa sadar bahwa ayahnya sudah berada di depannya sambil berjongkok

"morning princess, why are you crying ?" tanya Alvin sambil menghapus air mata anaknya
(Pagi Princess, mengapa kamu menangis?)

"Daddy" rengek Silvi yang langsung memeluk ayahnya. Alvin pun menyambut pelukan tersebut dengan memeluk putrinya.

"i'm nightmare, Daddy, hiks"
(saya bermimpi buruk) tangis Silvi kembali. Alvinpun mengangkat wajah anaknya yang semula menangis di dada Alvin kini menghadap ke wajah Alvin

"than princess crying,It's better go to bathroom for bath and get ready to the school because the school has start today. Daddy and Mommy wait at the dining table"
(dari pada putri menangis, lebih baik pergi ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap-siap ke sekolah karena sekolah telah mulai hari ini. Ayah dan ibu menunggu di meja makan) ucap Alvin. Sebelum putrinya pergi tak lupa ia mengecup kening putrinya tersebut. Ia pun langsung keluar dari kamar anaknya karena ia sendiri harus bersiap siap untuk pergi ke kantor.

"Dear, aku mandi dulu yah"ucap Alvin yang langsung masuk ke kamarnya untuk mandi.

"ia, oh ya pakaiannya aku udah siapin tuh di kasur"

"thx" ucap Alvin kemudian mulai mandi.

15 menit kemudian.....

"sini aku benerin"ucap Shilla kemudian membenarkan dasi yang di pakai Alvin.

"thx,oh ia Silvi mana?"tanya Alvin yang masih berada di kamar bersama Shilla.

"di meja makan, yuk.. nanti dia bosan lagi"ucap Shilla yang langsung menggandeng tangan Alvin seperti biasanya.

Meja Makan
"Where's Daddy and Mommy?
I'm bored, huftt..."
(Ayah dan Ibu mana sih?
Aku bosan) keluh Silvi yang lagi menunggu sendirian di meja makan

"sorry princess"ucap Alvin dan Shilla. Sementara Silvi mukanya hanya di tekuk.

"Mommy, I think there is someone who is cranky?"
 (              Saya pikir ada seseorang yang ngambek?") lirik Alvin yang melihat wajah anaknya BT
"I think so Daddy"
(Saya pikir juga begitu) ucap Shilla.

"yes I am cranky. I'm cranky because I was always waiting at the table alone, once again alone. If I have a sister I would not be alone"

(ya saya ngambek. saya ngambek karena saya selalu menunggu di meja makan sendirian, sekali lagi sendirian. Seandainya aku  memiliki seorang adik pasti saya tidak sendirian)" gumam Silvi dengan wajah yang masih di tekuk. Sementara Alvin dan Shilla mendengar hal itu serasa kayak disindir oleh anaknya sendiri.

"a sister?" tanya Shilla.

"yes, i want a sister, Daddy Mommy i want a sister"rengek Silvi

"hmm..." Shilla dan Alvin terdiam gak tau mau jawab apa.

"hmm.. let's eat now because it's almost too late"
(mari kita makan sekarang soalnya ini sudah hampir telat)" Kata shilla mengalihkan pembicaraan. Akhirnya mereka bertiga pun makan dan Silvi ke sekolah di antarkan oleh Alvin. Setelah mengantar Silvi. Alvinpun langsung pergi ke kantor. Sesampainya di kantor.......

***

"Fika... ayo udah hampir telat nih"ucap seseorang yang memanggil nama seseorang

"ia ma, bentar"ucap seorang bernama Fika.

"ayo kita makan tapi sebelumnya kita berdoa dulu yah"ucap seseorang lagi. Mereka pun berdoa dan mulai sarapan pagi.

"ohh iya Ma, kenapa sih aku di panggil Fika? sementara nama ku kan Rify? tanya gadis 8 tahun tersebut.

"jadi gini sayang, kan nama kamu memang Rify tapi kalo di panggil Fy, kayak nama Mama donk? trus Papa jadi bingung kan mana mau manggil Mama atau manggil Kamu"ucap Rio setelah itu dia meminum kopinya.

"trus kok di panggil Fika? kayak gak nyambung"ucapnya lagi

"itu panggilan yang diberikan papamu nak setelah kamu usia 5 tahun, kan nama kamu Rify SauFIKA, yah gitu deh"ucap Ify.

"oh... 1 lagi kenapa pagi ini Fika di suruh buru buru memang mau kemana sih? Papa dan Mama juga udah berpakaian rapi seragam lagi" ucap Fika sekali lagi sambil makan

"lihat tuh Fy...! anak kita cerewet banget yah"ucap Rio

"cerewetnya sama kayak siapa coba? kan kamu :P"ejek Ify

"jiah"ucap Rio

"sebenarnya, kita akan kembali ke Jakarta soalnya 2 hari lagi kamu kan kembali sekolah sementara Mama dan Papa ada rapat, dan membicarakan launching Album ke 4 The Simple" ucap Ify

"oh.. berarti Fika sendirian donk nanti di rumah?" tanyanya sekali lagi. Walaupun banyak bertanya tetapi ia tetap memakan makanannya

"uhok uhok..." Fika pun keselek

"makanya kalo makan jangan banyak ngomong, keselek kan? nih minum"ucap Rio yang memberikan segelas air untuk diminum Fika

"ihh... Papa apaan sih? malah ngeledek, jelek ahh" ucapnya sambil memalingkan wajah dari hadapan Rio

"ihh ngambek nih, ngambek. Padahal rencana Papa habis selesai rapat Band kita akan jalan jalan ke Mall untuk nyiapin semua perlengkapan sekolah kamu kan Papa udah janji kalo udah kelas 3 dan nilai rapotnya bagus pasti dapat tas,sepatu, dan apa ajah deh yang baru tapi....." kata Rio terpotong

"ohh ya? ihh Papa baik deh, cakep lagi" kata Fika yang kini memuji muji papanya tersebut

"tapi kan tadi udah ngatain papa, di bilang jelek lagi. Gak jadi deh rencanya"

"kan memang kamu udah jelek Yo, anak kamu ajah ngakuin kalo kamu jelek :P" sambung Ify

"walau jelek tapi banyak penggemar kan akunya? :P" ledek Rio

"ihh Papa kok gitu sih? kan udah janji, kata guru PKN di sekolah Janji itu adalah Hutang jadi kita harus menepati Janji kita kalo gak berarti kita ngehutang. Lagipula bener kok Papa Jelek, tuh Mama ajah bilang gitu wlee :P"

"yaudah, daripada berantem ayo... nanti kita telat, soal Fika di titipkan dulu sama Kakek Beni yah? mau kan?"tanya Ify

"mauuu... udah lama gak kesana" Fika pun terlihat sangat senang. Akhirnya sekeluarga tersebut langsung kembali ke Jakarta yang sebelumnya berlibur di Bandung.

***

"tap....tap....tap...." 2 orang lagi mengendap ngendap untuk menuju pintu keluar rumah mereka.

"Mama Papa mau kemana?"tanya seorang anak kecil kepada Mama dan Papanya ketika ia mendapati 2 orang tersebut sedang mengendap ngendap

"hmm.. mmm..." sang Wanita malah kebingungan mau jawab apa

"jadi gini nak, Papa dan Mama mau keluar sebentar"ucap sang Papa. sementara sang wanita mengganguk.

"tapi Papa dan Mama udah janji pagi ini kita main basket, ini kan udah jam 06.00"jawab sang anak yang memang sudah siap dengan pakaian basket beserta bola basket di tangannya.

"hmm.. maaf yah Nak, tapi Mama ada rapat mendadak nih sama teman temannya Mama, sementara Papa mau nganterin Mama jadi kayaknya kita gak bisa main basket deh"ucap sang wanita

"hmm... yasudah, Aga pergi main deh sendiri tapi ingat ntar sore kita main sama sama yah, ohh iya Aga juga ingin belajar gitar, ajarin ya Ma,Pa, Assalamualaikum" ucap Aga kemudian menyalami Mama dan Papanya lalu pergi ke lapangan basket terdekat.

"huft... kirain dia bakal ngambek"ucap Cakka

"ckckck... masih susah di tebak tuh anak" Agni malah geleng geleng

"yaudah yuk, harus cepet nih soalnya habis ini aku harus nyusul Aga kalo terjadi apa apa kita kan yang repot"

"yasudah yuk"ucap Agni. kemudian Cakka mengeluarkan mobilnya dan mengantarkan Agni ke tempat tujuan.

***

PRANG... PRESS... CUS... PRANG PRONG... BUG DAG DIG BRUM CAS (?) dan berbagai suara pecah lainnya keluar

"PUAS? PUAS GAK? KALO BELUM NIH TAMPAR AKU YEL, TAMPAR"ucap Sivia dengan isakan sambil menyodorkan pipinya.

"HEH..." Baru saja tangan Iel akan mendarat di pipi mulusnya Sivia namun tak sempat di teruskan karena...

"Argghhh...."erangan seseorang yang sangat familiar bagi Iel maupun Sivia yang berasal dari arah Dapur. Dengan cepat Sivia dan Iel langsung berlari ke arah dapur. Sesampainya di dapur di dapatinya seseorang yang sangat berharga bagi mereka terkapar di lantai

"Azriell...."teriak Sivia Histeris kemudian Ia dan Iel menghampiri Azriel yang terkapar di lantai.

"Mama.... Papa..." ucapnya sambil melihat mereka berdua secara bergantian.

"Riel gak mau papa dan mama bee beerantem.. Ri...el pengen ma.....ma daaan paaaapa kemmbaaalii akur"ucapnya terbata bata.

"Riel sayang, kamu gak apa apa kan?"tanya Iel

"Ri...el.. cuu  ma min...ta 1 ha..l" ucapnya terputus putus

"apa itu nak? tanya Sivia

"Mama dan Papa bai...kan d..an ja...nga..n be...ran..tem"ucapnya

"Arggh..." ia memegang bagian perutnya yang keluar darah. Seketika Iel dan Sivia kembali memandang 1 sama yang lain. Memang alasan mereka bertengkar adalah hal yang konyol karena kemarin Iel mendapati Sivia lagi jalan sama Pria lain di Mall, tapi wajah sang pria tak sempat Iel melihatnya karena ia hanya melihat sekilas pada waktu itu. Sivia sudah bilang bahwa Pria yang jalan bersamanya itu adalah Rio. Karena Rio meminta sesuatu dari Sivia makanya mereka jalan bersama. Tapi apalah namanya juga cemburu buta jadi gitu lah.

"kayaknya kita harus lebih percaya satu sama yang lain Yel"ucap Sivia.

"aku rasa juga begitu tapi..." Kata Iel ragu

"Yel... dengerin aku, waktu zaman kita pacaran juga apa? aku tetap setia sama kamu kan? jadi please percaya padaku Yel" ucap Sivia

"oke.. mencoba untuk lebih berpikir dewasa. Dan maaf tadi aku udah kasar sama kamu"ucap Iel kemudian memeluk Sivia. Sivia pun membalas pelukan tersebut.

"ihh.. curang kok Riel gak di ajak?" tanya Azriel sambil cemberut

"ohh iya Yel, ini Riel dia...."ucap Sivia terpotong

"duh Mama, Papa, Riel cuma becanda kali biar kalian akur soal darah ini tuh lihat sambalnya berkurang kan? nah itu darah sambal

"ihh... anak Papa pinter deh"ucap Iyel

"iyalah hehe"ucap Azriel.

"ohh iya, aku mau pergi nih ada urusan sama teman teman The Simple"

"yaudah aku siapin bajunya yah, mau pake yang mana? merah atau..?" tanya Sivia

"putih deh"ucap Iyel kemudian baru selangkah ajah mau Mandi.

"hiyaks.. Sambel... Papa Riel juga mau mandi, cepet yah"ucap Riel

"yasudah sini Papa Mandiin" ucap Iel. Riel mengganguk kemudian pergi ke arah Papanya sementara Sivia menyiapkan pakaian untuk suaminya

***
Seorang anak lagi bermain sendirian di lapangan basket, tiba tiba dari arah jauh....

"Aga..."ucap seseorang. Iapun menghampiri anak tersebut.

"hai dek..."sapa orang tersebut. Aga berbalik badan dan melihat orang tersebut, di naikin alisnya pertanda ia bingung itu siapa.

"bener bener mirip"batin orang tersebut. Entah apa yang di rencanakannya tak ada yang tau.

***
Kantor

"Hello... Mr Alvin Jonathan"panggil seseorang. Alvin menaikan alisnya

"who are you?"

"let me introduce my self, my name is Gita Tobing, My Age is 25 and im from Indonesia..."

"intinya?"tanya Alvin begitu mengetahui dia orang Indonesia"

"mulai hari ini saya Sekretaris baru bapak. Mohon kerja samanya"ucap Gita. Alvin memperhatikan Gita mulai dari atas kepala sampai di bawah kaki termasuk bagian bagian tertentu #maaf frontal ==

"hmm.. lumayan"batin Alvin yang pikirannya mulai berpikir pikir negatif #sorry Alvz, gw juga Alvz kok namanya ajah cerita :D

"oke mohon kerja samanya"ucap Alvin

"yes... berhasil kayaknya ia tertarik sama gw"batin Gita tersenyum licik

***

"Oke intinya kapan launcher album ke 4? dan kapan VC kita luncurkan?"tanya sang Manager Band

"soal launching Album kayaknya yang tepat secepatnya deh biar semakin laris"usul Agni sambil memainkan gitar secara asal

"setuju"ucap yang lainnya.

"oke soal launching Album kita nanti saja kita pikirkan saat ini kita pikirkan VC kita, dan untuk Rio, Vc kita nanti model yang di pakai adalah Keke"ucap sang Manager

"Keke?" tanya yang lainnya karena namanya sangat tidak familiar.

"yaps. Keke, Model tapi belum menjadi entertainer. nama lengkapnya: Gabriel Angeline Thalita Pangemanan"ucap sang Manager

"HAH? KEKE" batin Ify

"Keke? Keke pangemanan? dia kan...." batin Rio

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar