Kamis, 19 Januari 2012

"Maybe we will be together? " part 2 COPAS FBFC Rify Siviel Cagni Alshill (Admin Tirshaa)


sebelumnya di part 1, darimana yah mulainya? ohh ia sebelumnya ada kan tuh anaknya Cakka-Agni alias Aga lagi main basket sendirian di lapangan basket dekat rumah terus ada seorang cewek yang menghampirinya. Sebenarnya siapa sih cewek tersebut? apa ia baik? atau jahat?


trus di Kantornya Alvin ada sekretaris baru bernama Gita yang sengaja berpakaian seksi biar Alvin sedikit tergoda sama dirinya dan ternyata usahanya itu berhasil. Apakah yang akan terjadi nanti? trus siapa sebenarnya Gita?


1 lagi waktu The Simple lagi rapat untuk mutusin launching album mereka ternyata model yang akan menjadi VC The Simple nanti namanya adalah Keke. Begitu mendengar nama Keke, Rio dan Ify Kaget... sebenarnya siapakah Keke?


itu dia sekilas dari Part 1nya  yang membuat pembaca penasaran. mau tau lanjutannya? ini dia part 2nya


PART 2

Lapangan


    "hmm..."ucap Aga cuek sambil terus bermain basket sendirian.


    "ohh iya nama adek siapa?"tanya wanita tersebut kepada Aga.


    "siapa ajah boleh yang penting namanya Ok :D"ucapnya sambil tersenyum. Dan terus bermain basket membuat sang wanita tersebut agak jengkel.


    "yaudah kak, Aga bermainnya udah cukup lama, permisi yah"ucapnya kemudian langsung pulang ke rumahnya sementara wanita tersebut kembali terlihat jengkel.


    "argh... shit... gagal"ucapnya kesal kemudian pergi entah kemana.


***


    "yaudah sekarang saya pergi dulu, terserah kalian mau latihan sekarang atau gak, permisi"ucap sang manager kemudian pergi entah kemana. Sementara itu personil band the simple yang terdiri dari: Rio,Ify,Agni,Iel dan Ray kini hanya berdiam diri di tempat tersebut, ada yang duduk sambil melamun, ada yang sms, ada yang bermain gitar secara asal, ada yang sibuk atur rambut dan berbagai macam kesibukan lainnya.


    "ohh iya Fy"panggil Ray yang masih sibuk dengan rambutnya


    "kenapa?"tanya Ify


    "ebuset lo Ray, atur tuh rambut gondrong, btw lo kapan kawin Ray?"tanya Agni yang memang care sama Ray, Maklum saja personil The Simple hanya Ray yang belum kawin dan bisa di bilang paling muda diantara mereka semua, umurnya ajah baru 23


    "jiah... nanti, tenang ajah deh"ucap Ray kepada Agni


    "ini Fy, kita berdua di undang ke suatu acara di bandung selama seminggu. Acaranya sih kayaknya jadi bintang tamu gitu atau apalah, nih undangannya"ucap Ray sambil melemparkan undangan tersebut ke Ify.


    "seminggu yah? hmm... acaranya 3 hari lagi"ucap Ify yang membaca undangan tersebut.


    "aku boleh pergi kan Yo?"tanya Ify meminta izin


    "yaudah berarti Fika di titipin sama papa donk?"tanya Rio


    "sepertinya harus begitu, tapi terserah kamu deh, kalo bisa mengurusnya sendirian, why not?"


    "gak deh, titipin ajah"


    "Rio mah gitu Fy, gak bisa ngurus anak :P"ledek Iel


    "emang lo bisa?"


    "bisa donk, Iel gitu :P" ucap Iel bangga


    "ini nih yang gw sebel, ngomongin anak. Udah deh gw pergi yah"ucap Ray kemudian langsung keluar dan pergi entah kemana. sementara itu....


    "udah yah guys, gw pergi dulu. Aga udah nungguin"ucap Agni


    "eh bentar donk"ucap Rio


    "apa...?"tanya yang lain.


    "gini, kita ber 4 kan sahabat dari SMA. dan anak anak kita baru usia 8 tahun mungkin tak saling kenal atau apalah, gimana kalo ntar malam kita makan malam bareng? sambil bawa keluarga gitu" usul Rio


    "hmm... boleh juga"ucap yang lainnya.


    "yaudah jam 7 malam, datang yah"ucap Rio


    "sipp..." akhirnya mereka semua berpisah di tempat tersebut dan langsung ke rumah masing masing.


***
Setelah berkumpul untuk membicarakan pembuatan VC mereka. Rio dan Ify langsung pulang ke rumah ayah mereka untuk menjemput anak mereka.


    "Selamat siang..."ucap keduanya memasuki rumah tersebut. Kelihatan bahwa Fika sedang bermain bersama kakeknya. Setelah sedikit mengobrol akhirnya ketiganya pamit dan menuju ke suatu tempat.


    "asik.... ayo Pa cepetan"ucap Fika yang sudah tak sabar untuk pergi ke Mall tersebut.


    "udah sabar ajah, bentar lagi sampai kok"ucap Rio yang masih sibuk menyetir.


***

Kini mereka bertiga sudah berada di depan sebuah Mall. Dengan beberapa langkah merekapun masuk ke dalam Malll tersebut.


    "pertama kita ke tokoh pakaian dulu"ucap Ify. Semuanya mengganguk kemudian mereka menuju Mall tersebut.


    "Fika jangan lari lari"ucap Ify. Fika berhenti sejenak kemudian berbalik ke arah mama dan papanya


    "lagipula Mama dan Papa berduaan mulu sih, kayak lem sama perangko dari tadi gandengan mulu terus lama lagi, ayo donk cepetan"ucapnya kemudian berlari lagi menuju tokoh tersebut.


sesampainya di tokoh tersebut ketiganya sibuk memilih milih baju setelah mendapatkan baju yang akan dipakai untuk ntar malam mereka langsung pergi ke kasir.


    "Yo.. aku ke toilet dulu yah, jagain Fika"ucap Ify sambil tersenyum. Riopun tersenyum kemudian memanggil anaknya dan berpesan agar jangan jauh jauh dari dirinya.


***

Ify kini sedang menuju toilet, setelah membuka kenop pintunya ia tak sengaja berpas-pas-an dengan seseorang yang amat sangat di kenalnya.


    "hai.... Alyssa Saufika"ucap perempuan tersebut, perempuan yang seumur dengannya berpakaian rapi dan dioleskan make-up yang sederhana saja dan dari penampilan keseluruhan kelihatan ia sebuah model.


    "hm.... Hai"ucap Ify agak canggung ia tak merasa akan bertemu secepat ini sama wanita tersebut


    "oh iya, suamimu si Rio kan? apa jadinya yah ntar kalo di VC nanti gw berpasangan dengan dia, hmm... menarik juga"ucapnya.


    "dan pasti membawa kenangan masa lalu"ucapnya dengan nada yang tak enak sambil menyentuh pipi Ify. Namun Ify langsung menepisnya.


    "Keke keke, kasihan banget hidup lo"ucap Ify.


    "iya, gw emang kasihan banget dan lo harus merasakan kesedihan gw, inget itu !"ucap Keke kemudian langsung pergi. Ifypun yang semula ingin ke toilet, niatnya langsung berubah dan malah terisak di toilet wanita tersebut, Ia tak menyangka sebuah kejadian masa lalu yang sudah dilupakannya kini kembali teringat setelah bertemu sosok tersebut, Ya Keke sosok bagian dari masa lalu Ify, maksudnya sosok sahabatnya sejak SD namun pada saat SMP tepatnya kelas 3 SMP sosok yang dahulunya sahabat kini menjadi musuh.


Ify tersadar ia sudah cukup lama berdiam diri di toilet, dengan sedikit membasuh wajahnya ia keluar dan menemui Rio dan Ify.


***

    "Mama pulang"ucap seorang wanita ketika masuk ke dalam rumahnya. Mendengar suara sang mama, Anak tersebut yang semula dikamarnya langsung keluar menghampiri mamanya.


    "kebetulan sekali, siap siap yah nak kita mau ke mall"Anak itu hanya berekspresi seperti biasa dan tetap berdiri mematung menatap mamanya


    "dan karena acara main basket kita gagal pagi ini, nanti habis dari mall kita pergi ke toko khusus perlengkapan basket? gimana? tertarik?" tawar Agni. Tapi anaknya tetap berdiri mematung di tempat itu sambil menunduk.


***

Cakka celingak celinguk mencari Aga dilapangan basket.


    "apa mungkin dia udah pulang? macet sih tadi, arghh"ucap Cakka yang kebingungan dan sudah kepanasan akhirnya ia putuskan untuk duduk di tepi lapangan basket yang memang tersedia kursi.


    "hai pak..."sapa seseorang sambil tersenyum. Cakka menegok ke arah orang tersebut.


    "eng..hai"ucap Cakka yang sekarang sangatlah badmood. "lagi lagi dia, gak aman banget hidup gw"batinnya


    "Oik boleh duduk disini kan? boleh ya? boleh donk"ucap wanita tersebut kemudian langsung duduk disamping Cakka.


    "duh keringetan Oik ngelapin yah"ucapnya kemudian mengambil sapu tangannya dan langsung ngelapin keringat tersebut.


    "duh Oik, kok bisa sampai disini sih?"tanya Cakka yang agak risih


    "biasa pak,jalan jalan"ucap Oik. Kini dirinya sudah tidak lagi ngelapin keringatnya namun malah mulai mengusap.


    "OIK...."bentak Cakka, Karena hal tersebut sudah tidak wajar lagi. Merasa udah badmood Cakkapun langsung beranjak dari tempat itu. Namun baru beberapa langkah melangkah ada seseorang yang menahan pergelangan tangannya.


    "maaf"ucap Oik, namun Cakka langsung melepaskan genggaman Oik secara paksa dan tanpa sengaja Cakka langsung mendorong Oik, Akibat terlalu kuat Oikpun terjatuh.


    "au...."ringis Oik kesakitan karena sepertinya kakinya terkilir.


Merasa bersalah, Cakkapun balik dan membantu Oik


    "kamu gak apa apa kan?"tanya Cakka memastikan.


    "sepertinya terkilir pak"ucap Oik yang masih kesakitan.


    "yuk bapak bantuin"ucap Cakka yang berniat membantu Oik berdiri tapi...


    "au... sakit pak"ucap Oik yang masih kesakitan.


    "maafin bapak yah, ayo.. bapak gendong deh"ucap Cakka.Tangan kanannya diletakkan di punggung Oik, sementara tangan satunya diletakkan di betis Oik, dengan cara seperti itulah ia menggendong Oik menuju mobilnya


***

Agni dan Aga kini sudah berada dalam mobil mereka, Memang Cakka memiliki mobil sendiri sementara Agni juga memiliki mobil sendiri. Pada saat perjalanan menuju Mall, Secara gak sengaja mereka melewati lapangan tempat Aga bermain tadi.


    "bukannya itu mobil Cakka?"batiin Agni yang melihat mobil suaminya.


    "Ma.. itukan Papa"ucap Aga. Agni melihat ke samping, dilihatnya suaminya sedang menggendong seorang gadis berusia 16 tahun dan di bawanya sang gadis masuk ke dalam mobil.


    "yaudah nak, kita pergi ajah"ucap Agni yang langsung melajukan mobilnya ke Mall.


nah... ini dia Part 2 Bag Bnya, mungkin di Bag Bnya kebanyakan Siviel dan Alshill, soalnya Bag Anya kan Rify dan Cagni, yaudah deh langsung ajah.

New York.....

06.00 PM

Alvin P.O.V
huftt... akhirnya kerjaan selesai juga, akupun langsung mengambil jas kantorku yang ku letakkan di kursi. Kemudian menggantungkan jas tersebut di atas pundakku.Kemudian langsung keluar dari ruangan kantorku.

"Sore pak"ucap salah satu pegawaiku tepatnya receptionistku, Osa.

"sore juga"ucapku membalas salamnya karena Osa sendiri memang orang Indonesia.

"hai pak"ucap seseorang, Aku menoleh ke arah sumber suara ternyata itu Gita, Sekretarisku yang menarik dan menggoda.

"hai.."sapaku balik. Tiba tiba ia langsung memelukku dari samping.

"ikut aku yuk..."bisiknya mesra tepat di telingaku dan itu membuatku agak berpikir negatif.... Tidak Alvin, kamu itu udah ada Shilla dan Silvi..

"ayo..."bisiknya mesra lagi, mau tak mau akupun mengikuti Gita. Dan kamipun menaikki mobil yang di kendarai oleh Gita sementara Mobilku masih di kantor.

***
Author P.O.V

07.00 PM

Alvin-Shilla Home

"Mommy, Daddy dimana?"tanya Silvi *sorry udah gak pake english lagi soalnya agak bingung hehe, maklumin ajah yah, anggaplah Silvi ngomongnya bahasa inggris :D

"Daddy?" tanya Shilla bingung. Karena setau Shilla, jam 6 Alvin sudah ada di rumah dan bermain dengan anaknya tapi ini, sudah jam 7 Alvin tidak ada di rumah.

"ya, Daddy mana?"tanya Silvi lagi. Shillapun menjelaskan sedikit mungkin Alvin lagi ada rapat sehingga dia belum pulang.

"tapi... tadi pagi dia gak bilang kalo ada rapat, aneh"batin Shilla. Kemudian ia mengambil Handphonenya dan memencet beberapa digit nomor tak lama kemudian ia sudah berbicara dengan orang tersebut.

"Hallo, Osa..." ucap Shilla saat teleponnya tersambung.

"oh.. Hallo bu Shilla, ada apa?"tanya Osa yang memang asli orang indonesia.

"begini, apa Pak Alvin masih ada di kantor? soalnya dia belum pulang"ucap Shilla.

"Pak Alvin? sekarang kantor sudah sepi, dan Pak Alvin sudah pulang sejam yang lalu"ucap Osa yang memang adalah receptionist di kantor Alvin sekaligus sahabatnya Shilla.

"oh iya, tadi kalo gak salah Pak Alvin keluar sama Gita"ucapnya setelah mengingat kejadian dimana Alvin dan Gita keluar bersamaan.

"Gita...?"tanya Shilla

"ia, Gita, sekretaris baru pak Alvin, tapi aku gak tau mereka kemana"ucap Osa

"yaudah, makasih infonya"ucap Shilla

"sama sama"ucap Osa kemudian telefon terputus.

"Alvin... pergi sama sekretarisnya tanpa bilang apapun sama aku? ini Aneh"batin Shilla.

"Mommy, saya sudah mengantuk dan saya mau Daddy membacakan dongeng sebelum saya tidur"ucap Silvi.

"hmm... yaudah, nanti Mommy ajah yang bacakan dongeng untuk kamu yah, yuk..."ajak Shilla. Kemudian ia dan anaknya langsung pergi ke kamar Silvi dan dia membacakan sebuah dongeng.

***
"maaf, tapi aku harus pulang"ucap Alvin yang berada di samping Gita yang lagi menyetir mobilnya.

"kenapa harus terburu buru pak?"ucap Gita sambil memegang paha dalam Alvin dan membuat Alvin sedikit..... negatif

"hmm..."ucap Alvin berusaha menetralisirkan perasaannya saat ini dan mencoba menjauhkan tangan Gita dari pahanya.

"kenapa Pak?"tanya Gita lagi sambil memegang paha Alvin kembali namun sedikit ke atas, saat Alvin melihat itu tak sengaja Alvin melihat kaki Gita yang terbuka dan menampakkan Pahanya karena saat itu Gita hanya memakai rok di atas lutut sehingga sedikit terlihat.

"udah Pak, gak usah terburu buru"ucap Gita kemudian menyetir mobilnya ke salah satu penginapan terdekat.

***
Shilla P.O.V

Aku terbangun dan melihat ke arah kanan tepatnya ke arah jam dinding, ternyata udah jam 04.00 Am, akupun melihat ke arah kiri tapi... Alvin tak ada. Mungkin lagi di toilet. Fikirku saat itu, setelah menunggu cukup lama Alvinpun tak kembali. "Apa ia belum pulang yah?" fikirku yang mulai gelisah tak seperti biasanya Alvin seperti ini.

***
Author P.O.V
Setelah pulang dari rapat The Simple.Ielpun langsung pulang ke rumahnya.

"eh, papa udah pulang"ucap Azriel ketika ia melihat ayahnya telah datang.

"ohh ia Siv,nanti malam kita di undang makan bareng sama Rio dan Ify, Agni dan Cakka juga datang, gimana? mau dateng gak?"tanya Iel kemudian langsung duduk di samping Azriel jadi posisinya sekarang Iel-Azriel-Sivia.

"datang donk, udah lama aku gak ketemu Ify"ucap Sivia.

"yaudah, aku punya waktu kosong nih, gimana kalo kita jalan jalan?"tawar Iel.

"ayo... kita pertama ke Dufan, trus habis itu ke cafe favorite aku pa, trus habis itu kita beli kaset PS yah trus..."ucap Azriel yang heboh sendiri (_-"

"iya,iya, yuk..."ajak Iel lagi.

***
Kini, keluarga berbahagia itu sedang berada di Dufan.

"Ayo... Pa,Ma kita naik yang itu"tunjuk Azriel ke salah satu wahana.

"hehe.. gak deh sayang, mama takut"ucap Sivia jujur.

"yaudah ayo Pa.." ucap Azriel sambil menarik narik tangannya Iel.

"yaudah yuk..." kata Iel kemudian anak dan bapak itu naik wahana tersebut, sementara Sivia hanya menunggu di tempat tadi. Setelah selesai...

"Ma,Pa,laper..."rengek Azriel lagi.

"yaudah, gimana kalo kita makan di situ ajah"tunjuk Sivia ke salah satu foodcourt.

"ayo..."ucap Azriel semangatnya saking semangatnya iapun berlari namun pandangannya mengarah ke belakang sehingga....

"brukkkk" Azriel menabrak seseorang tapi karena tubuh orang tersebut lebih besar malah Azriel yang terjatuh.

"huaaaawaaaa..." Iapun menangis karena kesakitan.

"Azriell..." Sivia dan Iel tampak khawatir kemudian Sivia langsung memeluk Azriel.

"makanya jangan lari lari donk"nasehat Sivia sambil menghapuskan air mata anaknya.

"hmm.. maaf yah"ucap orang yang di tabrak oleh Azriel.

"gak apa apa kok,justru kami yang minta maaf"ucap Iel kemudian sekilas ia memperhatikan wajah bapak tersebut.

"lho... Pak Roni kan?"tanya Iel sekali lagi sambil memperhatikan bapak tersebut.

"eh ia, Pak Roni, apa kabar pak?"tanya Sivia setelah memperhatikan wajah bapak tersebut.

"baik, ini...?"tanya bapak tersebut.

"Sivia Azizah dan Gabriel Stevent, salah satu siswa di Sma Idola Jaya, bapak ingat kan?"tanya Sivia. (yang baca KPBD pasti tau siapa Pak Roni, ia kan? ia gak? haha lol)

"ohh.. kalian berdua, ini anaknya yah?"tanya Pak Roni

"iya pak, wah gak enak nih ngomong sambil berdiri, gimana kalo kita makan dulu pak? nanti kita traktir deh"tawar Iel. Pak Roni pun setuju

Setelah memesan makanan pembicaraanpun dilanjutkan lagi.

"ngomong ngomong baru Azriel nih anaknya?" tanya Pak Roni

"hehe... ia nih pak"ucap Sivia.

"Ma, Pa, Om ini siapa sih?"tanya Azriel penasaran.

"ini kepala sekolah papa dan mama sewaktu SMA"terang Iel sementara Azriel hanya ber-ohh ria saja kemudian duduk dengan sopan sambil menunggu makanannya datang.

"ohh iya, Iel kan jadi basist di The Simple, trus Sivia? sekarang sibuk apa?"tanya Pak Roni.

"biasalah pak, hanya mengurus rumah,suami dan anak hehe"ucap Sivia.

"wah.. kebetulan sekali, Sivia gak sibuk, mau gak jadi guru cheersleader di SMA Idola Jaya? soalnya guru cheerleaders dulu sudah berhenti, gimana?"tanya Pak Roni

"ayolah... sekolahkan mulainya 2 hari lagi, mau ya?"tawar Pak Roni lagi.

"pesanan datang, silahkan menikmati, jika ada perlu sesuatu panggil saja kami"ucap seorang pelayan yang membawakan pesanan.

"Azriel sebelum makan harus apaaa?"tanya Iel.

"ohh iya, cuci tangan"ucap Azriel kemudian langsung pergi mencuci tangannya.

"setelah itu?"tanya Iel lagi setelah ia balik dari tempat cuci tangan.

"doa.."ucap Azriel kemudian berdoa.

"setelah itu...?"tanya Iel sekali lagi

"apa yah... hmm... ohh iya, setelah itu selamat makan"ucap Azriel kemudian langsung makan makanan yang ia pesan.

"anak kalian pintar yah, ohh iya gimana Sivia?"tanya pak Roni lagi

"boleh deh"ucap Sivia sambil tersenyum.

"gitu dong, kamukan salah satu siswa berprestasi di bidang cheers, ohh iya, bapak masih ada urusan, permisi"ucap Pak Roni kemudian menghabiskan kopi yang ia pesan setelah itu langsung pergi.

drrrttdrrtt,,,,, sebuah HP sedang bergetar di salah satu saku celana. Ielpun mengambil Hpnya kemudian melihat siapa yang menelfon. Tak terdaftar. Ia pun mencoba untuk membiarkannya tapi lama kelamaan telfon tersebut sangat menggangu akhirnya ia mengangkatnya.dan agak menjauh sedikit dari Sivia dan Azriel ketika ia mengetahui siapa yang menelfonnya.

"sayang maaf, aku pergi dulu"ucap Iel yang tampak khawatir kemudian mencium pipi Sivia dan Azriel, tak lupa ia membayar pesanan dari mereka ber 4.

"ada apa sih? tampaknya ia khawatir banget, gak mungkin mama telfon dia, kan mama dan papa lagi di amerika"batin Sivia yang mulai khawatir akan tingkah Iel beberapa waktu dekat ini yang memang sering membuat dirinya sakit hati.

------------Bersambung-----------

Tidak ada komentar:

Posting Komentar