New York, 07.00Am
"pagi pak..."bisik Gita ketika melihat Alvin telah bangun. Alvinpun mengerjap ngerjapkan matanya. Ia melihat ke sekelilingnya.
"HAH?
GITA?" Alvin terkejut. Ia melihat ke arah tubuhnya yang sekarang tanpa
busana. Alvinpun langsung memakai pakaiannya kembali.
"kok
kaget sih pak? kita kan lagi senang senang"ucap Gita sambil tersenyum.
Alvin mencoba memutar kembali ingatannya, yang ia ingat dia bersama
Gita sedang berada dalam mobil kemudian ia sudah tak mengetahui apapun.
Tiba tiba ingatannya kembali terekam sangat jelas. Kejadian pas di
mobil...
-flash back-
"udah pak gak usah terburu buru"ucap Gita saat itu. Alvin terdiam
"bapak pasti capek, nih, minum"ucap Gita sambil tersenyum dan memberikan sebuah botol yang berisi air mineral.
"makasih"ucap
Alvin kemudian mengambil air mineral tersebut dan meminumnya, tanpa ia
sadari di minuman tersebut sudah di berikan obat tidur oleh Gita.
"huayem..
kok aku mulai ngantuk yah?" tanya Alvin, kepalanya terasa berat dan
pusing.dan iapun langsung tertidur. sementara Gita tersenyum licik akan
hal itu dan menyetir mobilnya menuju penginapan
-flash back off-
Alvinpun
duduk terdiam di tepi ranjang. Ia sangat menyesal telah berbuat hal
yang seharusnya tak ia perbuat. Gitapun tersenyum licik akan hal itu. Ia
mendekati Alvin dan mulai memijit pundaknya.Tapi Alvin langsung
menepis tangan Gita.
"udah, cukup. aku mau pulang"ucap Alvin kemudian keluar dari kamar penginapan tersebut.
"loh..
bukannya itu Alvin kan? suaminya Shilla"batin seseorang yang melihat
Alvin keluar dari salah satu kamar penginapan. Kemudian orang tersebut
langsung pergi entah kemana.
***
Hari ini Shilla ada acara berkumpul dengan teman teman pemain biola di salah satu rumah personil
*anggap ajah terjadi dalam bahasa inggris :P*
"pagi.."ucap Shilla yang baru datang dengan anaknya.
"Ma, Silvi bermain dulu yah"pamit Silvi, Shilla mengganguk kemudian ikut gabung layaknya seperti ibu ibu yang arisan.
"eh,
jeng Shilla, ngapain ajah di penginapan bareng suaminya, gak puas yah
di rumah"ucap salah satu personil. Shilla bingung, penginapan?
"maksudnya?"tanya Shilla bingung. Ibu tersebut tersenyum.
"tadi barusan aku lihat Alvin keluar di salah satu kamar penginapan, ituloh penginapan ....."ucap ibu tersebut.
"oh,
iya hehe"ucap Shilla tersenyum memaksa, tidak mungkin ia menjawab ia
tak ada disana, yang akan membuat reputasi suaminya hancur. Setelah itu
mereka berbincang hal hal yang menyangkut grup biola mereka.
***
07.00 PM
Shilla
dan Silvi sudah selesai makan malam. Alvin pun tak kunjung pulang.
Padahal sudah satu jam dari jam pulang kantor. Silvipun sudah pergi
tidur. Sementara Shilla menunggu Alvin di kamar.
"clek.." pintu kamar terbuka. Alvin pulang dengan wajah yang kusut dan rasa bersalah.
"kamu darimana ajah? kenapa baru pulang?"tanya Shila ketus tangannya di lepat di dada dan ia duduk di tepi ranjang.
"dari kantor lah, aku lembur, maaf gak bilang bilang"ucap Alvin bohong.
"lembur?
kemarin aku tanya sama Osa, kamu sudah pulang, dan.. temanku di
perkumpulan pemain biola melihat kamu tadi pagi keluar dari salah satu
kamar penginapan. apa itu dinamakan lembur?"tanya Shilla lagi. Alvin
terdiam. Ia tak mampu mengeluarkan satu katapun.
"kenapa Vin? kenapa?"tanya Shilla. Bulir bulir kristalpun hampir keluar dari matanya. ALvin mendekati Shilla dan memeluknya.
"maaf Shil"hanya itu yang dapat di ucapkan oleh mulut Alvin.Ia berusaha tetap memeluk Shilla.
"kamu tega Vin, tega, pergi"ucap Shilla berusaha melepaskan pelukan dari Alvin. Namun Alvin tetap memeluknya.
"pergi.."ucap Shilla. Alvinpun melepaskan pelukannya.
"mau
kemana Shil?"tanya Alvin yang melihat Shilla mengambil selimut dan
bantal. Kemudian keluar dari kamarnya. Alvin mengikuti Shilla. Ternyata
Shilla pergi tidur di sofa.
"Shil.."ucap Alvin memalas.
"maaf Vin, jujur aku sakit hati banget akan hal ini. Dan aku putuskan kita pisah ranjang dulu"ucap Shilla sambil terisak.
"dan aku gak yakin vin, Mungkinkah kita akan tetap bersama"ucap Shilla
"jangan
ngomong gitu Shil, kita kan tetap bersama kok,yaudah kalo itu mau
kamu, tapi plis.. kamu tidur ajah di kamar, biar aku yang di sofa.
Udara disini tak cocok untuk kamu Shil, kamu bisa sakit"ucap Alvin.
Shilla berdiam.
"plis.."Alvin memohon sekali lagi. Akhirnya Shilla bangkit berdiri.Dan menuju kamarnya.
"maaf Vin"ucap Shilla kembali terisak di kasurnya.
***
sepanjang
perjalanan belanja di Mall tersebut. Ify menjadi pendiam dan tak
banyak bicara. Rio merasakan sesuatu yang aneh dari diri Ify.
"fy.. kamu kenapa?"tanya Rio sehalus mungkin.
"gpp
kok"ucap Ify sambil tersenyum, padahal pikirannya sedang melayang,
memikirkan sosok Keke yang dahulu sahabatnya tapi sekarang malah
berubah.
Pada saat masih kecil, Ify
beserta keluarganya pernah tinggal di Manado karena memang, Pak Beni,
ayahnya Ify adalah orang manado. Keke, ia adalah sahabat pertama yang
dimiliki oleh Ify, persahabatan merekapun terjalin begitu erat, dari
masih kecil sampai SMP. Pada saat kelas 2 SMP, layaknya remaja, keke
mulai menyukai lawan jenisnya tapi sayang, Debo, cowok yang disukai oleh
Keke pada saat itu menyukai Ify, bukan dirinya. Tapi sebenarnya Ify
tak menyukai Debo. Dan ada salah paham yang terjadi pada saat itu.
"Fy.. plis"ucap Debo saat itu sambil memegang kedua pundak Ify
"eng..."Ify tampak ragu saat itu. Ia menatap tajam ke arah Debo
"aku
mau.."ucap Ify saat itu. Keke yang memata matai kedua insan tersebut
mendengar jelas. Debo menembak Ify dan Ify menerimanya. Padahal Ify tau
kalo Keke sangat menyukai Debo. Kekepun langsung pergi dari tempat
persembunyiannya. Hatinya terasa sakit saat itu.
"aku mau,
kakak yang menemani Keke, bukan aku. Karena aku tak memiliki perasaan
apapun sama Kakak, dan mungkin lebih baik kita berteman saja"ucap Ify
saat itu sambil tersenyum. Debo pun akhirnya tersenyum maklum karena ia
tak bisa memaksa kehendaknya sendiri.
setelah dari situ, Ifypun menghampiri Keke tapi apa yang terjadi.
"penghianat,
pergi lo dari gw, jangan ganggu gw lagi"ucap Keke kemudian menampar
Ify, setelah itu, Keke pergi. Lama kelamaan Ifypun mulai sadar bahwa
Keke salah paham. Ifypun mencoba menjelaskan dengan Debo sebagai
saksinya tapi sayang, Debo lebih dulu pergi dari mereka semua karena
telah terjadi kecelakaan.
"fy.." ucap Rio sambil memegang pundak Ify.
"hah.." Ify kembali tersadar, sejak tadi ia sedang melamun memikirkan hal tersebut.
"ada apa sih Fy? cerita dong"ucap Rio.
"gpp kok, udah semuanya?"tanya Ify mengalihkan pembicaraan.
"sudah, ayo kita pulang"ucap Rio sambil tersenyum. Kemudian sekeluarga itupun langsung pulang.
***
sejak
melihat suaminya tersebut menggendong seorang cewek. Konsentrasi Agni
pun sudah tidak lagi di mobil tapi melayang layang entah kemana.
"Mama
Awas.."teriak Aga saat itu. Mobil yang mereka tumpangi hampir saja
menabrak sebuah pohon. Dengan cekatan Agni pun mengerem mobilnya.
"ada apa sih Ma?"tanya Aga yang memang pemikirannya sudah dewasa.
"gak apa apa kok sayang"ucap Agni sambil tersenyum.
"apa gara gara Papa yah tadi?" tanya Aga lagi. Agni mengambil nafas dalam dalam.
"gak
kok, btw makasih yah tadi ingetin Mama, sekarang kita berangkat
lagi"ucap Agni. Kemudian mulai melajukan mobilnya dan mencoba
berkonsentrasi saat itu.
***
Karena merasa bersalah, Cakkapun mengendong Oik dan memasukan Oik ke jok belakang.
"kok di belakang sih Pak?" tanya Oik.
"udah
untung mau saya bantu, jangan macam macam deh"ucap Cakka ketus.
Kemudian ia masuk ke dalam mobilnya dan menuju ke suatu tempat.
"mau ke mana pak?"tanya Oik. Yang berada di jok belakang.
"ke klinik"ucap Cakka sambil tersenyum sinis.
"k...kl..klinik?" tanya Oik gugup. Cakka mengganguk.
"gak usah deh pak, ngerepotin"ucap Oik.
"udah deh"cakka memberhentikan mobilnya.
"saya tau kaki kamu gak sakit kan? keluar sana"ucap Cakka kesal kemudian dengan paksa ia menurunkan oik di jalan.
"pak.. pak. argh.. sial"ucap Oik kesal karena rencananya tidak berhasil.
sementara Cakka, pergi menyusul Agni karena tadi Cakka sempat melihat mobilnya Agni.
***
Setelah
mendapatkan telfon dari someone, Ielpun langsung panik dan pamit
kepada istri dan anaknya dan pergi menemui orang tersebut. Sesampainya
di sana, didapatinya seorang yang menelfonnya sedang terisak di sebuah
bangku taman.
"kenapa lagi..?"tanya Iel lembut sambil memeluk orang tersebut. Dan menempatkan kepala orang tersebut di dadanya.
"Kiki"ucap cewek tersebut sambil terisak.
"kenapa lagi dengan Kiki?"tanya Iel lembut.
"kita
berantem lagi, gak tau deh akan gimana"ucapnya sambil terisak. Ielpun
hanya merangkul cewek tersebut dan membelai rambutnya.
"udah
Ngel, sabar ajah yah"ucap Iel sambil tersenyum. cewek yang disebut
Ngel atau kepanjangannya adalah Angelpun tersenyum, tak salah lagi ia
menelfon Iel.
Tanpa mereka sadari, seorang fotografer dari salah satu stasiun Tv, mendapatkan foto mereka yang lagi pelukan tersebut.
"wih..
kayaknya ini bakalan jadi Hot News, pasti pak manager suka akan hal
ini, Iel sang Basist The Simple lagi pelukan sama Angel, Vokalis the
ladies"ucap fotografer tersebut kemudian pergi ke kantornya untuk
mengekspos berita ini.
***
"Ma.. Ma ma.."panggil Azriel saat mereka masih di foodcourt yang tadi.
"apa?"tanya SIvia. Azriel menunjuk ke atas, tepatnya ke arah Tv.
"ma,
itukan Papa? itu kan pakaian yang papa pakai saat bersama kita"ucap
Azriel. Sivia melihat ke arah berita tentang gosip gosip selebriti. Iel
memang artis tapi sebelumnya ia tak pernah di gosipkan oleh siapapun.
Sivia yang melihat itu rasanya ada seperti getaran yang ia terima.
"apa
jangan jangan itu trus dia panik?"batin Sivia. Ia sama sekali tak bisa
berpikir jernih apalagi saat pembaca acara tersebut berbicara
demikian.
"padahal, sebelum menemui Angel, Iel sedang ada
acara keluarga dengan Istri dan Anaknya di salah satu foodcourt.
Apakah ini tandanya Angel lebih di utamakannya daripada Anak dan
Istrinya?" ucap pembawa acara tersebut. Di Tvpun muncul 2 foto, yang
pertama foto Iel,Sivia,Azriel dan Pak Roni dan foto yang kedua Iel lagi
merangkul Angel. Entah siapa yang mengambil foto itu.
mendengar
apa yang dikatakan pembaca acara tersebut. Sivia menjadi panas. ada
benarnya juga, apa ini tanda tanda Sivia telah di duakan? bukan yang
pertama lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar