Kamis, 19 Januari 2012

"Maybe we will be together? " part 2 COPAS FBFC Rify Siviel Cagni Alshill (Admin Tirshaa)


sebelumnya di part 1, darimana yah mulainya? ohh ia sebelumnya ada kan tuh anaknya Cakka-Agni alias Aga lagi main basket sendirian di lapangan basket dekat rumah terus ada seorang cewek yang menghampirinya. Sebenarnya siapa sih cewek tersebut? apa ia baik? atau jahat?


trus di Kantornya Alvin ada sekretaris baru bernama Gita yang sengaja berpakaian seksi biar Alvin sedikit tergoda sama dirinya dan ternyata usahanya itu berhasil. Apakah yang akan terjadi nanti? trus siapa sebenarnya Gita?


1 lagi waktu The Simple lagi rapat untuk mutusin launching album mereka ternyata model yang akan menjadi VC The Simple nanti namanya adalah Keke. Begitu mendengar nama Keke, Rio dan Ify Kaget... sebenarnya siapakah Keke?


itu dia sekilas dari Part 1nya  yang membuat pembaca penasaran. mau tau lanjutannya? ini dia part 2nya


PART 2

Lapangan


    "hmm..."ucap Aga cuek sambil terus bermain basket sendirian.


    "ohh iya nama adek siapa?"tanya wanita tersebut kepada Aga.


    "siapa ajah boleh yang penting namanya Ok :D"ucapnya sambil tersenyum. Dan terus bermain basket membuat sang wanita tersebut agak jengkel.


    "yaudah kak, Aga bermainnya udah cukup lama, permisi yah"ucapnya kemudian langsung pulang ke rumahnya sementara wanita tersebut kembali terlihat jengkel.


    "argh... shit... gagal"ucapnya kesal kemudian pergi entah kemana.


***


    "yaudah sekarang saya pergi dulu, terserah kalian mau latihan sekarang atau gak, permisi"ucap sang manager kemudian pergi entah kemana. Sementara itu personil band the simple yang terdiri dari: Rio,Ify,Agni,Iel dan Ray kini hanya berdiam diri di tempat tersebut, ada yang duduk sambil melamun, ada yang sms, ada yang bermain gitar secara asal, ada yang sibuk atur rambut dan berbagai macam kesibukan lainnya.


    "ohh iya Fy"panggil Ray yang masih sibuk dengan rambutnya


    "kenapa?"tanya Ify


    "ebuset lo Ray, atur tuh rambut gondrong, btw lo kapan kawin Ray?"tanya Agni yang memang care sama Ray, Maklum saja personil The Simple hanya Ray yang belum kawin dan bisa di bilang paling muda diantara mereka semua, umurnya ajah baru 23


    "jiah... nanti, tenang ajah deh"ucap Ray kepada Agni


    "ini Fy, kita berdua di undang ke suatu acara di bandung selama seminggu. Acaranya sih kayaknya jadi bintang tamu gitu atau apalah, nih undangannya"ucap Ray sambil melemparkan undangan tersebut ke Ify.


    "seminggu yah? hmm... acaranya 3 hari lagi"ucap Ify yang membaca undangan tersebut.


    "aku boleh pergi kan Yo?"tanya Ify meminta izin


    "yaudah berarti Fika di titipin sama papa donk?"tanya Rio


    "sepertinya harus begitu, tapi terserah kamu deh, kalo bisa mengurusnya sendirian, why not?"


    "gak deh, titipin ajah"


    "Rio mah gitu Fy, gak bisa ngurus anak :P"ledek Iel


    "emang lo bisa?"


    "bisa donk, Iel gitu :P" ucap Iel bangga


    "ini nih yang gw sebel, ngomongin anak. Udah deh gw pergi yah"ucap Ray kemudian langsung keluar dan pergi entah kemana. sementara itu....


    "udah yah guys, gw pergi dulu. Aga udah nungguin"ucap Agni


    "eh bentar donk"ucap Rio


    "apa...?"tanya yang lain.


    "gini, kita ber 4 kan sahabat dari SMA. dan anak anak kita baru usia 8 tahun mungkin tak saling kenal atau apalah, gimana kalo ntar malam kita makan malam bareng? sambil bawa keluarga gitu" usul Rio


    "hmm... boleh juga"ucap yang lainnya.


    "yaudah jam 7 malam, datang yah"ucap Rio


    "sipp..." akhirnya mereka semua berpisah di tempat tersebut dan langsung ke rumah masing masing.


***
Setelah berkumpul untuk membicarakan pembuatan VC mereka. Rio dan Ify langsung pulang ke rumah ayah mereka untuk menjemput anak mereka.


    "Selamat siang..."ucap keduanya memasuki rumah tersebut. Kelihatan bahwa Fika sedang bermain bersama kakeknya. Setelah sedikit mengobrol akhirnya ketiganya pamit dan menuju ke suatu tempat.


    "asik.... ayo Pa cepetan"ucap Fika yang sudah tak sabar untuk pergi ke Mall tersebut.


    "udah sabar ajah, bentar lagi sampai kok"ucap Rio yang masih sibuk menyetir.


***

Kini mereka bertiga sudah berada di depan sebuah Mall. Dengan beberapa langkah merekapun masuk ke dalam Malll tersebut.


    "pertama kita ke tokoh pakaian dulu"ucap Ify. Semuanya mengganguk kemudian mereka menuju Mall tersebut.


    "Fika jangan lari lari"ucap Ify. Fika berhenti sejenak kemudian berbalik ke arah mama dan papanya


    "lagipula Mama dan Papa berduaan mulu sih, kayak lem sama perangko dari tadi gandengan mulu terus lama lagi, ayo donk cepetan"ucapnya kemudian berlari lagi menuju tokoh tersebut.


sesampainya di tokoh tersebut ketiganya sibuk memilih milih baju setelah mendapatkan baju yang akan dipakai untuk ntar malam mereka langsung pergi ke kasir.


    "Yo.. aku ke toilet dulu yah, jagain Fika"ucap Ify sambil tersenyum. Riopun tersenyum kemudian memanggil anaknya dan berpesan agar jangan jauh jauh dari dirinya.


***

Ify kini sedang menuju toilet, setelah membuka kenop pintunya ia tak sengaja berpas-pas-an dengan seseorang yang amat sangat di kenalnya.


    "hai.... Alyssa Saufika"ucap perempuan tersebut, perempuan yang seumur dengannya berpakaian rapi dan dioleskan make-up yang sederhana saja dan dari penampilan keseluruhan kelihatan ia sebuah model.


    "hm.... Hai"ucap Ify agak canggung ia tak merasa akan bertemu secepat ini sama wanita tersebut


    "oh iya, suamimu si Rio kan? apa jadinya yah ntar kalo di VC nanti gw berpasangan dengan dia, hmm... menarik juga"ucapnya.


    "dan pasti membawa kenangan masa lalu"ucapnya dengan nada yang tak enak sambil menyentuh pipi Ify. Namun Ify langsung menepisnya.


    "Keke keke, kasihan banget hidup lo"ucap Ify.


    "iya, gw emang kasihan banget dan lo harus merasakan kesedihan gw, inget itu !"ucap Keke kemudian langsung pergi. Ifypun yang semula ingin ke toilet, niatnya langsung berubah dan malah terisak di toilet wanita tersebut, Ia tak menyangka sebuah kejadian masa lalu yang sudah dilupakannya kini kembali teringat setelah bertemu sosok tersebut, Ya Keke sosok bagian dari masa lalu Ify, maksudnya sosok sahabatnya sejak SD namun pada saat SMP tepatnya kelas 3 SMP sosok yang dahulunya sahabat kini menjadi musuh.


Ify tersadar ia sudah cukup lama berdiam diri di toilet, dengan sedikit membasuh wajahnya ia keluar dan menemui Rio dan Ify.


***

    "Mama pulang"ucap seorang wanita ketika masuk ke dalam rumahnya. Mendengar suara sang mama, Anak tersebut yang semula dikamarnya langsung keluar menghampiri mamanya.


    "kebetulan sekali, siap siap yah nak kita mau ke mall"Anak itu hanya berekspresi seperti biasa dan tetap berdiri mematung menatap mamanya


    "dan karena acara main basket kita gagal pagi ini, nanti habis dari mall kita pergi ke toko khusus perlengkapan basket? gimana? tertarik?" tawar Agni. Tapi anaknya tetap berdiri mematung di tempat itu sambil menunduk.


***

Cakka celingak celinguk mencari Aga dilapangan basket.


    "apa mungkin dia udah pulang? macet sih tadi, arghh"ucap Cakka yang kebingungan dan sudah kepanasan akhirnya ia putuskan untuk duduk di tepi lapangan basket yang memang tersedia kursi.


    "hai pak..."sapa seseorang sambil tersenyum. Cakka menegok ke arah orang tersebut.


    "eng..hai"ucap Cakka yang sekarang sangatlah badmood. "lagi lagi dia, gak aman banget hidup gw"batinnya


    "Oik boleh duduk disini kan? boleh ya? boleh donk"ucap wanita tersebut kemudian langsung duduk disamping Cakka.


    "duh keringetan Oik ngelapin yah"ucapnya kemudian mengambil sapu tangannya dan langsung ngelapin keringat tersebut.


    "duh Oik, kok bisa sampai disini sih?"tanya Cakka yang agak risih


    "biasa pak,jalan jalan"ucap Oik. Kini dirinya sudah tidak lagi ngelapin keringatnya namun malah mulai mengusap.


    "OIK...."bentak Cakka, Karena hal tersebut sudah tidak wajar lagi. Merasa udah badmood Cakkapun langsung beranjak dari tempat itu. Namun baru beberapa langkah melangkah ada seseorang yang menahan pergelangan tangannya.


    "maaf"ucap Oik, namun Cakka langsung melepaskan genggaman Oik secara paksa dan tanpa sengaja Cakka langsung mendorong Oik, Akibat terlalu kuat Oikpun terjatuh.


    "au...."ringis Oik kesakitan karena sepertinya kakinya terkilir.


Merasa bersalah, Cakkapun balik dan membantu Oik


    "kamu gak apa apa kan?"tanya Cakka memastikan.


    "sepertinya terkilir pak"ucap Oik yang masih kesakitan.


    "yuk bapak bantuin"ucap Cakka yang berniat membantu Oik berdiri tapi...


    "au... sakit pak"ucap Oik yang masih kesakitan.


    "maafin bapak yah, ayo.. bapak gendong deh"ucap Cakka.Tangan kanannya diletakkan di punggung Oik, sementara tangan satunya diletakkan di betis Oik, dengan cara seperti itulah ia menggendong Oik menuju mobilnya


***

Agni dan Aga kini sudah berada dalam mobil mereka, Memang Cakka memiliki mobil sendiri sementara Agni juga memiliki mobil sendiri. Pada saat perjalanan menuju Mall, Secara gak sengaja mereka melewati lapangan tempat Aga bermain tadi.


    "bukannya itu mobil Cakka?"batiin Agni yang melihat mobil suaminya.


    "Ma.. itukan Papa"ucap Aga. Agni melihat ke samping, dilihatnya suaminya sedang menggendong seorang gadis berusia 16 tahun dan di bawanya sang gadis masuk ke dalam mobil.


    "yaudah nak, kita pergi ajah"ucap Agni yang langsung melajukan mobilnya ke Mall.


nah... ini dia Part 2 Bag Bnya, mungkin di Bag Bnya kebanyakan Siviel dan Alshill, soalnya Bag Anya kan Rify dan Cagni, yaudah deh langsung ajah.

New York.....

06.00 PM

Alvin P.O.V
huftt... akhirnya kerjaan selesai juga, akupun langsung mengambil jas kantorku yang ku letakkan di kursi. Kemudian menggantungkan jas tersebut di atas pundakku.Kemudian langsung keluar dari ruangan kantorku.

"Sore pak"ucap salah satu pegawaiku tepatnya receptionistku, Osa.

"sore juga"ucapku membalas salamnya karena Osa sendiri memang orang Indonesia.

"hai pak"ucap seseorang, Aku menoleh ke arah sumber suara ternyata itu Gita, Sekretarisku yang menarik dan menggoda.

"hai.."sapaku balik. Tiba tiba ia langsung memelukku dari samping.

"ikut aku yuk..."bisiknya mesra tepat di telingaku dan itu membuatku agak berpikir negatif.... Tidak Alvin, kamu itu udah ada Shilla dan Silvi..

"ayo..."bisiknya mesra lagi, mau tak mau akupun mengikuti Gita. Dan kamipun menaikki mobil yang di kendarai oleh Gita sementara Mobilku masih di kantor.

***
Author P.O.V

07.00 PM

Alvin-Shilla Home

"Mommy, Daddy dimana?"tanya Silvi *sorry udah gak pake english lagi soalnya agak bingung hehe, maklumin ajah yah, anggaplah Silvi ngomongnya bahasa inggris :D

"Daddy?" tanya Shilla bingung. Karena setau Shilla, jam 6 Alvin sudah ada di rumah dan bermain dengan anaknya tapi ini, sudah jam 7 Alvin tidak ada di rumah.

"ya, Daddy mana?"tanya Silvi lagi. Shillapun menjelaskan sedikit mungkin Alvin lagi ada rapat sehingga dia belum pulang.

"tapi... tadi pagi dia gak bilang kalo ada rapat, aneh"batin Shilla. Kemudian ia mengambil Handphonenya dan memencet beberapa digit nomor tak lama kemudian ia sudah berbicara dengan orang tersebut.

"Hallo, Osa..." ucap Shilla saat teleponnya tersambung.

"oh.. Hallo bu Shilla, ada apa?"tanya Osa yang memang asli orang indonesia.

"begini, apa Pak Alvin masih ada di kantor? soalnya dia belum pulang"ucap Shilla.

"Pak Alvin? sekarang kantor sudah sepi, dan Pak Alvin sudah pulang sejam yang lalu"ucap Osa yang memang adalah receptionist di kantor Alvin sekaligus sahabatnya Shilla.

"oh iya, tadi kalo gak salah Pak Alvin keluar sama Gita"ucapnya setelah mengingat kejadian dimana Alvin dan Gita keluar bersamaan.

"Gita...?"tanya Shilla

"ia, Gita, sekretaris baru pak Alvin, tapi aku gak tau mereka kemana"ucap Osa

"yaudah, makasih infonya"ucap Shilla

"sama sama"ucap Osa kemudian telefon terputus.

"Alvin... pergi sama sekretarisnya tanpa bilang apapun sama aku? ini Aneh"batin Shilla.

"Mommy, saya sudah mengantuk dan saya mau Daddy membacakan dongeng sebelum saya tidur"ucap Silvi.

"hmm... yaudah, nanti Mommy ajah yang bacakan dongeng untuk kamu yah, yuk..."ajak Shilla. Kemudian ia dan anaknya langsung pergi ke kamar Silvi dan dia membacakan sebuah dongeng.

***
"maaf, tapi aku harus pulang"ucap Alvin yang berada di samping Gita yang lagi menyetir mobilnya.

"kenapa harus terburu buru pak?"ucap Gita sambil memegang paha dalam Alvin dan membuat Alvin sedikit..... negatif

"hmm..."ucap Alvin berusaha menetralisirkan perasaannya saat ini dan mencoba menjauhkan tangan Gita dari pahanya.

"kenapa Pak?"tanya Gita lagi sambil memegang paha Alvin kembali namun sedikit ke atas, saat Alvin melihat itu tak sengaja Alvin melihat kaki Gita yang terbuka dan menampakkan Pahanya karena saat itu Gita hanya memakai rok di atas lutut sehingga sedikit terlihat.

"udah Pak, gak usah terburu buru"ucap Gita kemudian menyetir mobilnya ke salah satu penginapan terdekat.

***
Shilla P.O.V

Aku terbangun dan melihat ke arah kanan tepatnya ke arah jam dinding, ternyata udah jam 04.00 Am, akupun melihat ke arah kiri tapi... Alvin tak ada. Mungkin lagi di toilet. Fikirku saat itu, setelah menunggu cukup lama Alvinpun tak kembali. "Apa ia belum pulang yah?" fikirku yang mulai gelisah tak seperti biasanya Alvin seperti ini.

***
Author P.O.V
Setelah pulang dari rapat The Simple.Ielpun langsung pulang ke rumahnya.

"eh, papa udah pulang"ucap Azriel ketika ia melihat ayahnya telah datang.

"ohh ia Siv,nanti malam kita di undang makan bareng sama Rio dan Ify, Agni dan Cakka juga datang, gimana? mau dateng gak?"tanya Iel kemudian langsung duduk di samping Azriel jadi posisinya sekarang Iel-Azriel-Sivia.

"datang donk, udah lama aku gak ketemu Ify"ucap Sivia.

"yaudah, aku punya waktu kosong nih, gimana kalo kita jalan jalan?"tawar Iel.

"ayo... kita pertama ke Dufan, trus habis itu ke cafe favorite aku pa, trus habis itu kita beli kaset PS yah trus..."ucap Azriel yang heboh sendiri (_-"

"iya,iya, yuk..."ajak Iel lagi.

***
Kini, keluarga berbahagia itu sedang berada di Dufan.

"Ayo... Pa,Ma kita naik yang itu"tunjuk Azriel ke salah satu wahana.

"hehe.. gak deh sayang, mama takut"ucap Sivia jujur.

"yaudah ayo Pa.." ucap Azriel sambil menarik narik tangannya Iel.

"yaudah yuk..." kata Iel kemudian anak dan bapak itu naik wahana tersebut, sementara Sivia hanya menunggu di tempat tadi. Setelah selesai...

"Ma,Pa,laper..."rengek Azriel lagi.

"yaudah, gimana kalo kita makan di situ ajah"tunjuk Sivia ke salah satu foodcourt.

"ayo..."ucap Azriel semangatnya saking semangatnya iapun berlari namun pandangannya mengarah ke belakang sehingga....

"brukkkk" Azriel menabrak seseorang tapi karena tubuh orang tersebut lebih besar malah Azriel yang terjatuh.

"huaaaawaaaa..." Iapun menangis karena kesakitan.

"Azriell..." Sivia dan Iel tampak khawatir kemudian Sivia langsung memeluk Azriel.

"makanya jangan lari lari donk"nasehat Sivia sambil menghapuskan air mata anaknya.

"hmm.. maaf yah"ucap orang yang di tabrak oleh Azriel.

"gak apa apa kok,justru kami yang minta maaf"ucap Iel kemudian sekilas ia memperhatikan wajah bapak tersebut.

"lho... Pak Roni kan?"tanya Iel sekali lagi sambil memperhatikan bapak tersebut.

"eh ia, Pak Roni, apa kabar pak?"tanya Sivia setelah memperhatikan wajah bapak tersebut.

"baik, ini...?"tanya bapak tersebut.

"Sivia Azizah dan Gabriel Stevent, salah satu siswa di Sma Idola Jaya, bapak ingat kan?"tanya Sivia. (yang baca KPBD pasti tau siapa Pak Roni, ia kan? ia gak? haha lol)

"ohh.. kalian berdua, ini anaknya yah?"tanya Pak Roni

"iya pak, wah gak enak nih ngomong sambil berdiri, gimana kalo kita makan dulu pak? nanti kita traktir deh"tawar Iel. Pak Roni pun setuju

Setelah memesan makanan pembicaraanpun dilanjutkan lagi.

"ngomong ngomong baru Azriel nih anaknya?" tanya Pak Roni

"hehe... ia nih pak"ucap Sivia.

"Ma, Pa, Om ini siapa sih?"tanya Azriel penasaran.

"ini kepala sekolah papa dan mama sewaktu SMA"terang Iel sementara Azriel hanya ber-ohh ria saja kemudian duduk dengan sopan sambil menunggu makanannya datang.

"ohh iya, Iel kan jadi basist di The Simple, trus Sivia? sekarang sibuk apa?"tanya Pak Roni.

"biasalah pak, hanya mengurus rumah,suami dan anak hehe"ucap Sivia.

"wah.. kebetulan sekali, Sivia gak sibuk, mau gak jadi guru cheersleader di SMA Idola Jaya? soalnya guru cheerleaders dulu sudah berhenti, gimana?"tanya Pak Roni

"ayolah... sekolahkan mulainya 2 hari lagi, mau ya?"tawar Pak Roni lagi.

"pesanan datang, silahkan menikmati, jika ada perlu sesuatu panggil saja kami"ucap seorang pelayan yang membawakan pesanan.

"Azriel sebelum makan harus apaaa?"tanya Iel.

"ohh iya, cuci tangan"ucap Azriel kemudian langsung pergi mencuci tangannya.

"setelah itu?"tanya Iel lagi setelah ia balik dari tempat cuci tangan.

"doa.."ucap Azriel kemudian berdoa.

"setelah itu...?"tanya Iel sekali lagi

"apa yah... hmm... ohh iya, setelah itu selamat makan"ucap Azriel kemudian langsung makan makanan yang ia pesan.

"anak kalian pintar yah, ohh iya gimana Sivia?"tanya pak Roni lagi

"boleh deh"ucap Sivia sambil tersenyum.

"gitu dong, kamukan salah satu siswa berprestasi di bidang cheers, ohh iya, bapak masih ada urusan, permisi"ucap Pak Roni kemudian menghabiskan kopi yang ia pesan setelah itu langsung pergi.

drrrttdrrtt,,,,, sebuah HP sedang bergetar di salah satu saku celana. Ielpun mengambil Hpnya kemudian melihat siapa yang menelfon. Tak terdaftar. Ia pun mencoba untuk membiarkannya tapi lama kelamaan telfon tersebut sangat menggangu akhirnya ia mengangkatnya.dan agak menjauh sedikit dari Sivia dan Azriel ketika ia mengetahui siapa yang menelfonnya.

"sayang maaf, aku pergi dulu"ucap Iel yang tampak khawatir kemudian mencium pipi Sivia dan Azriel, tak lupa ia membayar pesanan dari mereka ber 4.

"ada apa sih? tampaknya ia khawatir banget, gak mungkin mama telfon dia, kan mama dan papa lagi di amerika"batin Sivia yang mulai khawatir akan tingkah Iel beberapa waktu dekat ini yang memang sering membuat dirinya sakit hati.

------------Bersambung-----------

"Maybe we will be together?" part 1 COPAS FBFC Rify Siviel Cagni Alshill (Admin Tirsha)

New York


"Morning Dear"sapa Alvin kepada Shilla yang lagi sibuk menyiapkan sarapan dan langsung memeluknya.

"Morning too Dear"balas Shilla yang masih sibuk menyiapkan sarapan.

"ohh iya, Silvi mana? ini udah jam 05.30 am diakan harus sekolah"ucap Alvin yang masih memeluk Shilla.

"belum bangun mungkin, lagipula pasti dia capek"ucap Shilla

"yaudah aku bangunin yah"ucap Alvin tak lupa sebelum pergi ke kamar anaknya ia mengecup keningnya Shilla. Sementara Shilla hanya tersenyum dan sudah terbiasa pagi pagi langsung mendapat kecupan.

***
clek.... Alvin pun membuka pintu kamar anaknya. Di dapati anaknya tersebut lagi duduk di tepi ranjang sambil menangis.

"hiks hiks" Silvi terus menangis tanpa sadar bahwa ayahnya sudah berada di depannya sambil berjongkok

"morning princess, why are you crying ?" tanya Alvin sambil menghapus air mata anaknya
(Pagi Princess, mengapa kamu menangis?)

"Daddy" rengek Silvi yang langsung memeluk ayahnya. Alvin pun menyambut pelukan tersebut dengan memeluk putrinya.

"i'm nightmare, Daddy, hiks"
(saya bermimpi buruk) tangis Silvi kembali. Alvinpun mengangkat wajah anaknya yang semula menangis di dada Alvin kini menghadap ke wajah Alvin

"than princess crying,It's better go to bathroom for bath and get ready to the school because the school has start today. Daddy and Mommy wait at the dining table"
(dari pada putri menangis, lebih baik pergi ke kamar mandi untuk mandi dan bersiap-siap ke sekolah karena sekolah telah mulai hari ini. Ayah dan ibu menunggu di meja makan) ucap Alvin. Sebelum putrinya pergi tak lupa ia mengecup kening putrinya tersebut. Ia pun langsung keluar dari kamar anaknya karena ia sendiri harus bersiap siap untuk pergi ke kantor.

"Dear, aku mandi dulu yah"ucap Alvin yang langsung masuk ke kamarnya untuk mandi.

"ia, oh ya pakaiannya aku udah siapin tuh di kasur"

"thx" ucap Alvin kemudian mulai mandi.

15 menit kemudian.....

"sini aku benerin"ucap Shilla kemudian membenarkan dasi yang di pakai Alvin.

"thx,oh ia Silvi mana?"tanya Alvin yang masih berada di kamar bersama Shilla.

"di meja makan, yuk.. nanti dia bosan lagi"ucap Shilla yang langsung menggandeng tangan Alvin seperti biasanya.

Meja Makan
"Where's Daddy and Mommy?
I'm bored, huftt..."
(Ayah dan Ibu mana sih?
Aku bosan) keluh Silvi yang lagi menunggu sendirian di meja makan

"sorry princess"ucap Alvin dan Shilla. Sementara Silvi mukanya hanya di tekuk.

"Mommy, I think there is someone who is cranky?"
 (              Saya pikir ada seseorang yang ngambek?") lirik Alvin yang melihat wajah anaknya BT
"I think so Daddy"
(Saya pikir juga begitu) ucap Shilla.

"yes I am cranky. I'm cranky because I was always waiting at the table alone, once again alone. If I have a sister I would not be alone"

(ya saya ngambek. saya ngambek karena saya selalu menunggu di meja makan sendirian, sekali lagi sendirian. Seandainya aku  memiliki seorang adik pasti saya tidak sendirian)" gumam Silvi dengan wajah yang masih di tekuk. Sementara Alvin dan Shilla mendengar hal itu serasa kayak disindir oleh anaknya sendiri.

"a sister?" tanya Shilla.

"yes, i want a sister, Daddy Mommy i want a sister"rengek Silvi

"hmm..." Shilla dan Alvin terdiam gak tau mau jawab apa.

"hmm.. let's eat now because it's almost too late"
(mari kita makan sekarang soalnya ini sudah hampir telat)" Kata shilla mengalihkan pembicaraan. Akhirnya mereka bertiga pun makan dan Silvi ke sekolah di antarkan oleh Alvin. Setelah mengantar Silvi. Alvinpun langsung pergi ke kantor. Sesampainya di kantor.......

***

"Fika... ayo udah hampir telat nih"ucap seseorang yang memanggil nama seseorang

"ia ma, bentar"ucap seorang bernama Fika.

"ayo kita makan tapi sebelumnya kita berdoa dulu yah"ucap seseorang lagi. Mereka pun berdoa dan mulai sarapan pagi.

"ohh iya Ma, kenapa sih aku di panggil Fika? sementara nama ku kan Rify? tanya gadis 8 tahun tersebut.

"jadi gini sayang, kan nama kamu memang Rify tapi kalo di panggil Fy, kayak nama Mama donk? trus Papa jadi bingung kan mana mau manggil Mama atau manggil Kamu"ucap Rio setelah itu dia meminum kopinya.

"trus kok di panggil Fika? kayak gak nyambung"ucapnya lagi

"itu panggilan yang diberikan papamu nak setelah kamu usia 5 tahun, kan nama kamu Rify SauFIKA, yah gitu deh"ucap Ify.

"oh... 1 lagi kenapa pagi ini Fika di suruh buru buru memang mau kemana sih? Papa dan Mama juga udah berpakaian rapi seragam lagi" ucap Fika sekali lagi sambil makan

"lihat tuh Fy...! anak kita cerewet banget yah"ucap Rio

"cerewetnya sama kayak siapa coba? kan kamu :P"ejek Ify

"jiah"ucap Rio

"sebenarnya, kita akan kembali ke Jakarta soalnya 2 hari lagi kamu kan kembali sekolah sementara Mama dan Papa ada rapat, dan membicarakan launching Album ke 4 The Simple" ucap Ify

"oh.. berarti Fika sendirian donk nanti di rumah?" tanyanya sekali lagi. Walaupun banyak bertanya tetapi ia tetap memakan makanannya

"uhok uhok..." Fika pun keselek

"makanya kalo makan jangan banyak ngomong, keselek kan? nih minum"ucap Rio yang memberikan segelas air untuk diminum Fika

"ihh... Papa apaan sih? malah ngeledek, jelek ahh" ucapnya sambil memalingkan wajah dari hadapan Rio

"ihh ngambek nih, ngambek. Padahal rencana Papa habis selesai rapat Band kita akan jalan jalan ke Mall untuk nyiapin semua perlengkapan sekolah kamu kan Papa udah janji kalo udah kelas 3 dan nilai rapotnya bagus pasti dapat tas,sepatu, dan apa ajah deh yang baru tapi....." kata Rio terpotong

"ohh ya? ihh Papa baik deh, cakep lagi" kata Fika yang kini memuji muji papanya tersebut

"tapi kan tadi udah ngatain papa, di bilang jelek lagi. Gak jadi deh rencanya"

"kan memang kamu udah jelek Yo, anak kamu ajah ngakuin kalo kamu jelek :P" sambung Ify

"walau jelek tapi banyak penggemar kan akunya? :P" ledek Rio

"ihh Papa kok gitu sih? kan udah janji, kata guru PKN di sekolah Janji itu adalah Hutang jadi kita harus menepati Janji kita kalo gak berarti kita ngehutang. Lagipula bener kok Papa Jelek, tuh Mama ajah bilang gitu wlee :P"

"yaudah, daripada berantem ayo... nanti kita telat, soal Fika di titipkan dulu sama Kakek Beni yah? mau kan?"tanya Ify

"mauuu... udah lama gak kesana" Fika pun terlihat sangat senang. Akhirnya sekeluarga tersebut langsung kembali ke Jakarta yang sebelumnya berlibur di Bandung.

***

"tap....tap....tap...." 2 orang lagi mengendap ngendap untuk menuju pintu keluar rumah mereka.

"Mama Papa mau kemana?"tanya seorang anak kecil kepada Mama dan Papanya ketika ia mendapati 2 orang tersebut sedang mengendap ngendap

"hmm.. mmm..." sang Wanita malah kebingungan mau jawab apa

"jadi gini nak, Papa dan Mama mau keluar sebentar"ucap sang Papa. sementara sang wanita mengganguk.

"tapi Papa dan Mama udah janji pagi ini kita main basket, ini kan udah jam 06.00"jawab sang anak yang memang sudah siap dengan pakaian basket beserta bola basket di tangannya.

"hmm.. maaf yah Nak, tapi Mama ada rapat mendadak nih sama teman temannya Mama, sementara Papa mau nganterin Mama jadi kayaknya kita gak bisa main basket deh"ucap sang wanita

"hmm... yasudah, Aga pergi main deh sendiri tapi ingat ntar sore kita main sama sama yah, ohh iya Aga juga ingin belajar gitar, ajarin ya Ma,Pa, Assalamualaikum" ucap Aga kemudian menyalami Mama dan Papanya lalu pergi ke lapangan basket terdekat.

"huft... kirain dia bakal ngambek"ucap Cakka

"ckckck... masih susah di tebak tuh anak" Agni malah geleng geleng

"yaudah yuk, harus cepet nih soalnya habis ini aku harus nyusul Aga kalo terjadi apa apa kita kan yang repot"

"yasudah yuk"ucap Agni. kemudian Cakka mengeluarkan mobilnya dan mengantarkan Agni ke tempat tujuan.

***

PRANG... PRESS... CUS... PRANG PRONG... BUG DAG DIG BRUM CAS (?) dan berbagai suara pecah lainnya keluar

"PUAS? PUAS GAK? KALO BELUM NIH TAMPAR AKU YEL, TAMPAR"ucap Sivia dengan isakan sambil menyodorkan pipinya.

"HEH..." Baru saja tangan Iel akan mendarat di pipi mulusnya Sivia namun tak sempat di teruskan karena...

"Argghhh...."erangan seseorang yang sangat familiar bagi Iel maupun Sivia yang berasal dari arah Dapur. Dengan cepat Sivia dan Iel langsung berlari ke arah dapur. Sesampainya di dapur di dapatinya seseorang yang sangat berharga bagi mereka terkapar di lantai

"Azriell...."teriak Sivia Histeris kemudian Ia dan Iel menghampiri Azriel yang terkapar di lantai.

"Mama.... Papa..." ucapnya sambil melihat mereka berdua secara bergantian.

"Riel gak mau papa dan mama bee beerantem.. Ri...el pengen ma.....ma daaan paaaapa kemmbaaalii akur"ucapnya terbata bata.

"Riel sayang, kamu gak apa apa kan?"tanya Iel

"Ri...el.. cuu  ma min...ta 1 ha..l" ucapnya terputus putus

"apa itu nak? tanya Sivia

"Mama dan Papa bai...kan d..an ja...nga..n be...ran..tem"ucapnya

"Arggh..." ia memegang bagian perutnya yang keluar darah. Seketika Iel dan Sivia kembali memandang 1 sama yang lain. Memang alasan mereka bertengkar adalah hal yang konyol karena kemarin Iel mendapati Sivia lagi jalan sama Pria lain di Mall, tapi wajah sang pria tak sempat Iel melihatnya karena ia hanya melihat sekilas pada waktu itu. Sivia sudah bilang bahwa Pria yang jalan bersamanya itu adalah Rio. Karena Rio meminta sesuatu dari Sivia makanya mereka jalan bersama. Tapi apalah namanya juga cemburu buta jadi gitu lah.

"kayaknya kita harus lebih percaya satu sama yang lain Yel"ucap Sivia.

"aku rasa juga begitu tapi..." Kata Iel ragu

"Yel... dengerin aku, waktu zaman kita pacaran juga apa? aku tetap setia sama kamu kan? jadi please percaya padaku Yel" ucap Sivia

"oke.. mencoba untuk lebih berpikir dewasa. Dan maaf tadi aku udah kasar sama kamu"ucap Iel kemudian memeluk Sivia. Sivia pun membalas pelukan tersebut.

"ihh.. curang kok Riel gak di ajak?" tanya Azriel sambil cemberut

"ohh iya Yel, ini Riel dia...."ucap Sivia terpotong

"duh Mama, Papa, Riel cuma becanda kali biar kalian akur soal darah ini tuh lihat sambalnya berkurang kan? nah itu darah sambal

"ihh... anak Papa pinter deh"ucap Iyel

"iyalah hehe"ucap Azriel.

"ohh iya, aku mau pergi nih ada urusan sama teman teman The Simple"

"yaudah aku siapin bajunya yah, mau pake yang mana? merah atau..?" tanya Sivia

"putih deh"ucap Iyel kemudian baru selangkah ajah mau Mandi.

"hiyaks.. Sambel... Papa Riel juga mau mandi, cepet yah"ucap Riel

"yasudah sini Papa Mandiin" ucap Iel. Riel mengganguk kemudian pergi ke arah Papanya sementara Sivia menyiapkan pakaian untuk suaminya

***
Seorang anak lagi bermain sendirian di lapangan basket, tiba tiba dari arah jauh....

"Aga..."ucap seseorang. Iapun menghampiri anak tersebut.

"hai dek..."sapa orang tersebut. Aga berbalik badan dan melihat orang tersebut, di naikin alisnya pertanda ia bingung itu siapa.

"bener bener mirip"batin orang tersebut. Entah apa yang di rencanakannya tak ada yang tau.

***
Kantor

"Hello... Mr Alvin Jonathan"panggil seseorang. Alvin menaikan alisnya

"who are you?"

"let me introduce my self, my name is Gita Tobing, My Age is 25 and im from Indonesia..."

"intinya?"tanya Alvin begitu mengetahui dia orang Indonesia"

"mulai hari ini saya Sekretaris baru bapak. Mohon kerja samanya"ucap Gita. Alvin memperhatikan Gita mulai dari atas kepala sampai di bawah kaki termasuk bagian bagian tertentu #maaf frontal ==

"hmm.. lumayan"batin Alvin yang pikirannya mulai berpikir pikir negatif #sorry Alvz, gw juga Alvz kok namanya ajah cerita :D

"oke mohon kerja samanya"ucap Alvin

"yes... berhasil kayaknya ia tertarik sama gw"batin Gita tersenyum licik

***

"Oke intinya kapan launcher album ke 4? dan kapan VC kita luncurkan?"tanya sang Manager Band

"soal launching Album kayaknya yang tepat secepatnya deh biar semakin laris"usul Agni sambil memainkan gitar secara asal

"setuju"ucap yang lainnya.

"oke soal launching Album kita nanti saja kita pikirkan saat ini kita pikirkan VC kita, dan untuk Rio, Vc kita nanti model yang di pakai adalah Keke"ucap sang Manager

"Keke?" tanya yang lainnya karena namanya sangat tidak familiar.

"yaps. Keke, Model tapi belum menjadi entertainer. nama lengkapnya: Gabriel Angeline Thalita Pangemanan"ucap sang Manager

"HAH? KEKE" batin Ify

"Keke? Keke pangemanan? dia kan...." batin Rio

***

Rabu, 18 Januari 2012

MISSING YOU (official) by "The Heartbreaker" CCC2 girls

Misteri Diary Putih Berdarah Bag. 1 COPAS FBFC Rify Siviel Cagni Alshill (Admin Cheepong)


“ma, ke kita jadi nih pindah rumah ?” tanya seorang gadis kepada wanita separuh baya.
“iya, emang kenapa sayang ?”
“mmm ... nggak papa kok ma,”
“ya udah, sekarang kamu beresin barang-barang kamu, besok kita pindah.”

Heii kenalin aku ashilla zahrantiara panggil aja shilla, besok gue bakalan pindah rumah. Memang sih sama aja kaya rumah gue yang ini. Tapi gue ngrasa bakalan ada sesuatu yang terjadi sama gue di rumah baru itu. Ahh ... semoga itu cuam pikiran gue.

@NEW HOUSE

Shilla masih berdiri di depan rumah barunya. Pikirannya bingung rumah ini lebih mewah dibanding rumahnya yang lama tapi ada sesuatu yang mengganjal di hati shilla.
“shilla, ayo masuk. Ngapain masih berdiri di situ ?” ucap mama Shilla membuyarkan lamunanya.
“hah ? iyaa ma.” Jawab shilla terkejut.
Shilla pun masuk rumahnya dengan perlahan, mengamati setiap sudut ruangan. Pandangan shilla tertuju pada suatu ruangan di lantai dua. Shilla membuka pintu itu perlahan, sontak shilla terkejut setelah membuka pintu itu terdapat sebuah tempat tidur ukuran L *loh? Tempat tidur atau baju ?* dengan almari pakaian yang cukup besar, meja belajar, tempat make up dan satu lagi yang paling penting yaitu terdapat balkon rumah yang menghadap taman belakang rumah yang begitu asri namun sedikit terlihat mengerikan.
“ma, shilla mau kamar yang ini ya.” Pinta shilla ke pada ibunya.
“iya. Terserah kamu sayang, owh iya besok kamu udah berangkat sekolah ya sayang.” Ucap ibu shilla.
“hah ? kan baru nyampek ma, kenapa udah sekolah.” Shilla terkejut mendengar kabar itu.
“mama kan nggak mau anak semata wayang ini ketinggalan pelajaran sayang.” Ucap mam shilla membelai rambut shilla.
“iya deh ma, sekolahnya dimana ?”
“di SMA 25 Pura Bhakti. Udah kamu sekarang istirahat dulu, nanti baru mberesin buku-buku buat besok pagi.” Ucap mama shilla meninggalkan shilla di kamar.
“iya ma.” Jawab shilla lesu lalu membantingkan tubuhnya ke kasur.

3 jam kemudian shilla bangun dari tidurnya. Niat shilla langsung tertuju pada tumpukan buku yang mesih tertata rap di dalam kardus. Shilla pun membuka dan menata satu persatu buku itu di meja belajarnya yang baru. Ketika shilla membuka salah satu laci meja, pandangan shilla tertuju pada sebuah ‘diary putih berdarah’ ada perasaan takut dan ragu dihati shilla untuk mengambilnya. Dengan tekat yang bulat shilla memberanikan diri untuk menyentuh sampul diary putih yang berlumuran darah.
Dibukanya pada halaman pertama.

LOE YANG UDAH BUKA DIARY INI HARUS MEMATUHI PERATURAN DIARY INI KALAU KAU BERUSAHA LARI DARI DIARY INI MAKA HIDUP MU AKAN BERAKHIR SIA-SIA.
PERTAMA : LOE JANGAN PERNAH BUKA HALAMAN BELAKANG DIARY INI.
KEDUA : SETIAP HARI SEBELUM BERAKTIVITAS LOE HARUS BACA SATU LEMBAR DIARY INI !!! INGAT SATU HALAMAN PER HARI !!!
KETIGA : LOE HARUS BISA MENCERNA SETIAP KATA YANG ADA DALAM DIARY INI.
EMPAT : LOE HARUS MULAI INI BESOK PAGI !!!
GUE INGETIN !!! KALO LOE SEHARI LUPA BACA DIARY INI, HIDUP LOE AKAN BERAKHIR SIA-SIA.


‘apa maksud ini semua ? apa yang harus gue lakuin ? dan siapa yang nulis diary ini ? dan kenapa diary ini berlumuran darah. Gue harus usut siapa pemilik diary ini, walaupun nyawa gue yang jadi taruhannya.’tekat shilla yang masih mendekap diary itu.
‘darahnya udah kering berarti sang pemilik udah lama ninggalin ini semua.’ Batin shilla sambil memandang taman belakang rumahnya lewat balkon.
Setelah beberapa saat shilla merenung di balkon rumahnya, shilla memutuskan untuk tidur dan berharap esok pagi tak akan ada sesuatu yang terjadi dengan dirinya.
(。◕‿◕。)

Keesokan harinya.
“hoammm. Hari ini hari pertama gue baca diary itu, semoga nggak terjadi apa.” Batin shilla yang baru terbangun dari tidurnya.
Shilla pun mengambil diary itu lalu membuka halaman kedua.

HAI, AWAL YANG BAGUS !!! DI SEKOLAH LOE YANG BARU LOE BAKAL NEMUIN ORANG-ORANG YANG NANTINYA SELALU ADA DI SAMPING LOE, DAN MEREKA BAKALAN YANG BAKALAN NENTUIN HIDUP DAN MATI LOE !!!
JANGAN SAMPAI LOE SALAH PILIH TEMAN !!! FATAL, MAMPUSS LOE.

“okee shill, ini awal yang baik bagi loe. Semangat shilla.” Shilla mamberi semangat pada dirinya sendiri.

SMA 25 PURA BHAKTI

Shilla perjalan sambil berpegang teguh *?* pada lengan mamanya. Maklum shilla anak baru ada sedikit perasaan takut untuk pertama kali masuk.

KELAS 11C
Disinilah shilla akan menimbang ilmu, berharap akan mendapatkan teman yang bisa menjadi sahabat shilla untuk melalui semua hari-harinya.
Tok ,,, tok ,,, tok
Kepsek SMA 25 PURA BHAKTI mengentuk pintu kelas.
“pak, ini ada murit baru,” bisik kepala sekolah kepada pak duta. Guru yang sedang mengajar di kelas itu.
“owh, yaa.... ayo silahkan masuk.” Ucap pak duta ramah menunjukan bahwa dia adalah guru yang berwibawa dan seorang guru yang baik. Shilla hanya menunduk dan membuntuti pak duta.
“anak-anak, kita kedatangan murid baru. Ayo perkenalkan nama kamu.” Pinta pak duta.
“pagi .. perkenalkan nama saya Ashilla Zahrantiara panggil saja shilla, semoga kita bisa berteman dengan baik.” Ucap shilla.
“okey, ada pertanyaan ?” tanya pak duta kepada anak-anak.
Cakka mengacungkan tangan.
“ya. Apa kka ?”
“shilla sampun kagungan pacar dereng ?” tanya cakka dengan logat aslinya. Pertanyaan itu hanya membuat seisi kelas cengo mendengar hal itu tanpa terkecuali shilla.
“hush ... pertanyaan muu itu lho kka.” Sambar pak duta. “shilla ... silahkan duduk disamping ify.” Lanjut pak duta sambil menunjuk ify.
“iya pak.” Jawab shilla lalu menghampiri tempat duduk ify.
“heii, gue alyssa saufika umari, panggil aja ify.” Sapa ify ramah.
“heii juga. Gue shilla udah tau kan.” Jawab shilla
“yoi. Loe belum ada temen kan ? ntar gue kenalin sama teman-teman gue.” Bisik ify saat pak duta tengah menjelaskan pelajaran.
“oke deh.” Jawab shilla semangat.
‘semoga ini bertanda baik. Amin-amin-amin semoga gue cepat nuntasin siapa yang buat diary itu.’ Batin shilla.

*SKIIIPPPPPPPPP

@KANTIN
“shill, kenalin ini temen-temen gue. Ini Agni, itu Alvin dan itu Cakka.” Ify memperkenalkan satu persatu temannya.
“gue shilla. Loe yang tadi tanya pake bahasa jawa kan ? artinya apa ? gue nggak ngerti.”  Ucap shilla cengengesan.
“eh, shill tadi kan ada pacar-pacarnya. Berarti tu anak nanya loe udah punya pacar belum.” Sambar Agni sambil melirik cakka.
“belum ah ag.” Jawab shilla.
“peluang emas.” Ceplos cakka. Shilla menghiraukan cakka, kini pandangannya tertuju pada cowok di depannya. Cowok berkulit putih dengan mata sipit dan terlihat begitu dingin. Siapa lagi kalau bukan alvin.
“heii, kenapa loe dari tadi diem. Nglamun ya loe ?” tanya shilla sambil memperhatikan Alvin.
“bukan urusan loe.” Jawab alvin ketus lalu meneguk jus alpokatnya.
Shilla pun diam menghabiskan bakso yang dipesannya tadi.

*skippp.

@kamar shilla.
Shilla termenung di balkon rumahnya. Mengingat sesosok pria yaa ... yaaa bisa bikin shilla sedikit mati penasaran tentang cowok itu. ‘Dia begitu dingin tapi kenapa gue ngrasain sesuatu hal yang berbeda dari dia. Ada sesuatu yang narik gue untuk dekat sama dia. Tapi kenapa ?’ batin Shilla memegangi diary nya.
“hah ? sampul belakang belum kering ?” shilla tergejolak saat memegang bagian belakang sampul diary itu terdapat darah yang belum kering.
‘shilla, tenang.  Nggak ada apa-apa !! loe nggak akan kenapa-kenapa. Santai shilla, percaya nggak ada apa-apa. Sekarang loe tidur !!! tidur shilla.’ Gumam shilla mulai ketakutan lalu melempar buku diary itu ke atas meja lalu menjatuhkan tubuhnya di kasur.
Shilla pun mulai terlelap, tiba-toba kordennya bergerak kencang, shilla pun mulai merasakan dinginnya angin yang menjalar di setiap tubuhnya. Shilla perlahan membuka matanya dia melihat sesosok wanita berada di depannya.
Putih, kurus, tinggi, Berlumuran darah, berambut panjang dengan pakaian serba putih mendekati meja belajar shilla yang kebetulan terdapat diary berdarah itu. Wanita itu menyentuh diary itu lalu kembali menatap shilla. Shilla hanya bisa memegang erat selimut yang menyelimutinya sungguh ingin dia menjerit sekuat tenaga namun apa daya, dirinya bukanlah seseorang yang pemberani, berani melawan ketakutan !!! shilla terlalu takut hingga saat makhluk tersebut semakin dekat ia hanya bisa mengubur dirinya di bawah selimut dengan keringat dingin yang membasahi nyaa.
BRAKK ...
Ntah itu suara apa namun Shilla menutup rapat-rapat kedua bola matanya hingga ia merasakan hembusan yang begitu kencang bak angin tornado namun dia merasakan sesuatu hal yang berbeda, ia merasakan sebuah ketenangan hati. Shilla mencoba memberanikan diri untuk melihat semua kejadian itu di balik selimutnya.
‘putih, tinggi, dingin, membawa kedamaian ?’ guman shilla pelan.
Sesosok makhluk cowok yang ify lihat menghampiri wanita bertubuh kurus tinggi berlumauran darah itu. Sesosok lelaki itu menuntun wanita itu keluar dari kamar shilla yang sudah berada di dekat ranjang itu. Mereka pergi menghilang menembus tembok kamar shilla.
Shilla bangun posisi tidurnya iya ubah menjadi duduk.
‘ya allah, siapa mereka ? siapa wanita itu. Mengapa dia menghampiri kuu. Apa salahkuu hingga dia menghantui kuu, gue kan nggak punya temen yang udah mati. Apa dia pemilik diary itu ? tapii apa maksud dia kemari ? dann lelaki itu ???? sebenarnyaaa apaaaa yang terjadii ??????’ triak shilla dalam hati.
Shilla berusaha menenangkan dirinya. Dia kembali menenggelamkan tubuhnya, shilla berusaha mati-matian untuk menutup matanya agar melupakan semua kejadian itu.
(。◕‿◕。)


“AAAAAAARRRRRRRRRRRRRRRRRRRGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGHHHHHHHHHHHHHHHH” teriak shilla terbangun.
Mama shilla yang mendengar putrinya langsung naik untuk melihat putrinya itu.
“sayang kamu kenapa ?” tanya mama Shilla paning.
“iit ... ttuu maa ... daa ,, da ,, darah di kamar shilla.” Jawab shilla yang mesih ngos-ngosan >
“darah ??? shilla sayang. Kamar kamu bersih, nggak ada setetes darah di kamar kamu.” Ucap mama shilla tak percaya.
“ma . shilla nggak bohong !!! lantai yang mama injak itu darah !!!” ucap shilla meyakinkan mamanya.
“nggak ada darah sayang. Kamu percaya deh sama mama, mungkin kamu Cuma mimpi aja.” Ucap mama shilla lembut, memahami isi hati anaknya.
“nggak ma !!! ini beneran !!! shilla nggak ngigo maa !!!” shilla meyakinkan mamanya lagi.
“udah, nggak ada kok sayang. Percaya yaa sama mama. Sekarang kamu mandi lalu sekolah nanti telat lagi.” Shilla hanya mengangguk pelan.
“diary !!!” guman shilla saat mam shilla keluar kamar.
Cepat-cepat shilla bangun dan mengambil diary itu yang masih ada di meja belajarnya. Posisinya tidak berubah, hanya darah yang di diary itu kini bertambah banyak dan beberapa halaman mulai luntur karena darah yang masih segar itu.
Dengan perasaan takut, gelisah dan penasaran bercampur aduk menjadi satu. Perlahan namun pasti, shilla membuka diary.

HARI INI LOE AKAN MERASAKAN ARTI HIDU YANG SEBENARNYA !!!
TUNJUKIN KE PEDULIAN LOE KEPADA SAHABAT LOE !!!
LOE JANGAN BANYAK NANYA !!!
INGET !!! LOE NGGAK USAH BANYAK NANYA !!!
KALO LOE TANYA, LOE BAKALAN NYESEL !!!!!!


“pertanyaan ? emang apa yang harus gue dan gue nggak boleh nanya sama siapa ? terus apa maksud tunjukin kepedulian loe, tapi gue nggak boleh nanya ?” pikir shilla.

*skippp ....

@SMA 25 PURA BHAKTI

Shilla yang sedang santai berjalan meuju kelasnya merasa ada yang memanggilnya dari belakang.
“shill ... shillaaa ... shilla” panggil orang tersebut dari belakang. Shilla pun menoleh.
“kenapa ?” tanya shilla dingin.
“ikut gue sekarang.” Jawab cowok itu lalu menarik shilla.

@(ᵕ.ᵕ)@
“loe ngapain bawa gue kemari sii kka ?” tanya shilla.
“loe tau nggak, ify sama alvin sekarang koma di rumah sakit.”
‘gue tanya sebabnyaa atau nggak nih ? tapi kalau gue tanya ???? tanya enggak tanya nggak.’ Batin shilla bimbang.
“shill, loe kenapa ngelamun. Loe nggak tau soal ini ?” tanya cowok itu yang di panggil ‘kka’
Shilla hanya menggeleng.
“cakkaaaaaaa” teriak seseorang di belakang mereka.
“loe ag ? kenapa ?” tanya cowok itu yang ternyata cakka.
“loe udah njengukin alvin sama ify belum ?” tanya agni yang masih ngos-ngosan.
“belum. Loe ?”
“udah. Mereka satu rumah sakit Cuma beda kamar aja, tadi malem ify sempet siuman ta... taapiii.....” kata agni menggantung.
“tapi kenapa ag ?” tanya cakka sambil mengguncangkan tubuh agni.
“tapii itu, ify siumannya aneh. Tangan nyaa itu kaya lagi buka buku gitu.” Jawab agni.
“buka buku.” Guman shilla lirih namun terdengar oleh cakka dan agni.
“kenapa ?” tanya cagni kompak.
“hah ? ngg ... nggak kok.” Jawab shilla gugup.
“ya udah kita ke kelas yuk.” Ajak agni.
“eitss ... loe belum cerita keadaannya alvin.” Ucap cakka sambil menarik kerah agni.
“ih, ngapain narik kerah gue ?” tanya agni risih.
“bawel !!! cepet cerita !!!” pinta cakka.
“gue belum njengukin dia, dia masuk rumah sakit baru tadi malem jam 00.00 . katanya sii alvin itu ....” ucap agni menggantung.
“alvin kenapa ?” tanya shilla yang mendadak jadi panik.
“alvin kecelakaan di komplek ............” agni menggantungkan kalimatnya.
“komplek mana ag ?” paksa shilla.
“kompleks ..........” agni berusaha mengingat. “kompleks melati blok C di jalan kebon sakti.”
“hah ?” hanya satu kata itulah yang terucap.
‘itu kan kompleks gue, kenapa dia ada disana ? apa tadi malem suaraaa .............’ batin shilla.
“shill, loe kenapa ?” tanya agni.
“hah ? ng .. nggak papa kok ag. Terus ify kenapa bisa masuk rumah sakit ?” tanya shilla mengalihkan pembicaraan.
“dia kecelakaan dia hampir masuk jurang waktu mau njenguk neneknya ke daerah bandung.” Cerita agni
“ya udah kita balik ke kelas aja. Nanti pulang sekolah kita langsung ke rumah sakit.” Ucap cakka bijak.

###
Cakka, agni dan shilla pun sepakat untuk ke rumah sakit menjenguk alvin dan ify. Di perjalanan, Agni merasa seperti jualan kacang sama domestos nomos. ‘hueh, gila gue dikacangin’ batin Agni.
‘ih...cakka kegantengan amat si sama shilla. Heh ??? gue kenapa. Kenapa malah mikir kaya gitu, biarin ajalah si cakka, kenapa gue yang repot sendiri.’ Batin agni kesal.
“Ag” panggil Cakka.
“hmm.” Jawab agni dingin.
“kenapa loe diem aja ? biasanya kaya bebek.” Ucap cakka, shilla yang berada di samping cakka hanya cekikikan gaje.
“suka-suka gue dong !!! lanjutin aja sono ngobrolnya.” Agni melirik sinis Shilla, shilla pun diam.
“kka, kayanya ada yang envy ni ma gue” sindir Shilla.
“ngapain gue envy ama loe, najong !!!” ketus Agni.
“nah loh ... loe kesindir kan ? berarti ..........” belum selesai, tiba-tiba agni nyamber. “TAU AH GELAP” mereka pun diam.


###
Shilla dan cakka mengikuti agni yang berada di depan. Karena apa ? karena agni yang sudah tau ruangan Ify dan Alvin di rawat.
“mbak mas, kalian temannya saudara Alvin Jonathan ?” tanya suster yang keluar dari kamar alvin.
“ya.” Jawab Cakka singkat.
“kemarin kita menemukan sepaket buku mata pelajaran. Bukunya ada di dalam kamar.” Ucap suster.
“kok bisa ada buku cetak sus ?” Agni ikut angkat bicara.
“saya juga nggak tau mbak. Di duga sodara alvin pergi untuk mengantarkan buku-buku itu tapi malah kacelakaan.”
“owh, gitu yah ? kita boleh masuk kan ?” tanya Shilla cemas.
Suster hanya mengangguk dan pergi. Shilla pun lari masuk ke ruang inap Alvin. Entah ada angin apa, shilla merasa begitu khawatis dengan keadaan alvin saat ini. Terkapar di sebuah tempat tidur dengan berabagai alat medis yang menempel di tubuh alvin. Tidak hanya itu, saat ini alvin pun belum sadar dari tidur pulasnya dan hanya keajaibanlah yang bisa membangunkannya. Shilla terus menangisi alvin seketika meliat darah yang masih berlumuran dan jahitan di beberapa bagian tubuhnya dan putih halus nan bersih perban menutupi tubuh alvin.
“kka, kayaknya shilla suka deh sama Alvin.” Bisik agni ke telinga cakka.
Cakka mengenyitkan alisnya. ‘hah? Shilla suka sama alvin ?’ batin cakka.
“hoiii ... kenapa loe ? nglamun mulu.” Ucap agni sambil menyenggol bahu cakka.
“hah ? nggak kok.” Cakka menutup-nutupi.
“ag, ke kamar ify dulu yuk ?” ajak Agni.

###
Shilla terkejut melihat ke adaan ify. Dia lebih parah dibandingkan alvin. Terlihat begitu lemah dan tak berdaya. Tiba-tiba pandangannya tertuju pada sudut ruangan.
Di lihatnya sesosok wanita. Wanita itu seperti yang shilla lihat tadi malam di kamarnya !!! wanita berpakaian putih yang berlumuran darah serta rambut panjang yang di gerai. Shilla memperhatikannya dengan sangat detail dari bawah sampai atas, kakinya tidak menempel pada lantai, dia melayang. Namun, shilla terkejut saat melihat wajah nya terlihat senyuman menyerupai bulan sabit diwajahnya. Shilla menutup matanya sejenak, mengirup dan menghembuskan nafas panjang. Setelah dia kembali membuka matanya. Sosok itu hilang, hilang tanpa tau kenama sosok itu menghilang.
Kini pandangannya beralih pada seseorang yang terbaring lemas di tempat tidur itu. Ya !!! itu Ify. Ify masi juga belum sadarkan diri.
Shilla, cakka, dan agni terus menunggui sahabatnya ini yang masih belum membuka matanya sampai saat ini. Ketika pukul 22.35 mama ify masuk ke kamar ify di rawat..
“cakka, agni.” Pekik mama ify.
“malem tante.” Ucap agni, cakka, dan juga shilla.
“kamu sahabat barunya ify ya? Kamu shilla ?” tanya mama ify setelah melihat keberadaan shilla.
“iya tante.” Jawab shilla lembut dengan senyumannya.
“kalian pulang dulu yaa. Udah malem. Besok kan sekolah.” Ucap mama Ify.
“ya udah tante. Kita pulang dulu.” Pamit agni, cakka dan shilla.


1minggu kemudian.

SELAMA SATU MINGGU INI LOE UDAH TERLALU MENDERITA !!! SEMOGA HARI INI LOE BAKALAN DAPET YANG LEBIH INDAH DARI YANG LOE BAYANGIN !!! JAGA SIKAP LOE !!! LOE JANGAN PERNAH MIKIR YANG MACEM-MACEM SAMA SAHABAT LOE !!!

‘hanya itu ? asekk dah’ pikir shilla.
Akhir-akhir ini shilla mulai terbiasa dengan diary itu. Selama ia membaca selalu benar-benar terjadi. Dia mulai percaya dengan semua yang tertulis di diary itu. Namun, tak semuanya terasa indah kini tiap malam shilla harus terbiasa dengan sesosok wanita yang sering berada dipojok kamarnya.
Entah apa yang shilla pikirnya dia merasa itu sesosok itu adalah IFY. Ya ify. Karena apa ? karena sudah 3 hari ini sesosok wanita itu tidak datang lagi. Bertepatan dengan 3hari yang lalu ify sadar. Shilla ingin membuang semua pikiran buruk nya itu, namun pikirannya terus ada dalam pikirannya.
Hari ini hari minggu, cakka berjanji akan menjemput Shilla untuk menjenguk Alvin dan Ify. Shilla pun bersiap-siap baru pukul 10.00 cakka sudah perada didepan rumah Shilla.

@RUMAH SAKIT
Shilla nampak terkejut melihat alvin duduk di sebuah kursi roda di taman sendirian. Shilla tersenyum dan mendekati Alvin.
“vin, kok loe sendirian di luar ?” tanya shilla lembut.
“...” tak ada sedikit pun respon dari alvin.
“kita ke kamar aja yuk.” Aja Shilla sambil mendorong kursi roda alvin. Tapi apa yang terjadi ? kedua tangan shilla di pukul pelan oleh alvin yang bermaksud untuk tidak mendorong kursinya. Alvin sedang ingin sendiri. Mengilang sejenak dari keramaian. Shilla menunduk, duduk di kursi taman. Cakka yang melihat itu segera menenangkan Shilla dan mengajak shilla masuk menemui Ify.
“Vin, kita ke ruangan Ify dulu.” Pamit cakka.
Alvin hanya mengacungkan jempol kananya sambil tersenyum ke arah Cakka.
Shilla bingung  entah apa yang shilla rasakan. Yang dibenaknya hanyalah ketidak adilan sikap alvin ke pada dirinya.
“udah, kita ketemu Ify dulu.” Bisik Cakka. Shilla mengangguk.
Shilla selalu merasa nyaman berada di dekat Cakka. Keramahannya, perhatiannya serta tingkah lakunya yang selalu bisa membuat shilla tersenyum.  Tapi shilla ragu akan perasaannya dengan cakka, karena ALVIN. Yaa .. alvin, entah apa yang membuat Shilla tertarik pada seorang Alvin Sindunata. Sesosok orang begitu dingin dan misterius. Entah perasaan Shilla kepada alvin hanya sebatas penasaran atau memang benar-benar di sukainya. Entahlah, shilla sendiri tak bisa menjawab.
“haii semua.” Sama cakka masuk ke ruangan Ify.
“haii jugaaa.” Jawab Agni dan Ify yang berada di dalam kamar.
“ipiiiiiiiiiiiiiiiii, gue kangen sama loe.” Teriak Shilla histeris dari pintu dia berdiri lalu berlari kecil memeluk sahabat nya.
“tapi gue nggak kangen tuh sama loe.”  Bisik Ify di telinga Shilla.
“ipi, mah jahat.” Ucap shilla manyun lalu melepas pelukannya.
“kan, tiap melem ipi jagain Shilla tiap malem.” Jawab Ify watados.
‘jadi yang selama ini ....’
“shill, nyante aja dong !!! gue juga kangen. Cape nih tidur mulu.” Ucap Ify membuyarkan lamunan Shilla.
“KACANG-KACANG-KACANG” seru Agni histeris.
“DOMESTOS NOMOS !!! SEKALI BAKAR NYAMUK TERKAPAR !!!” ucap cakka dengan gaya silat yang bisa di bilang ambrul ladrul >
“WEDUS CONGE, KEBO MLOMPONG.” Teriak cakka dan Agni bersamaan. Mereka pun saling menoleh, suatu hal yang jarang terjadi di antara mereka. Meta mereka pun saling beradu dengan kuat.
‘apa bener gue suka sama cakka ? tapi cakka pasti lebih milih shilla. Loe mikir apa sii ag ??? loe itu nggak suka sama cakka, tapi mata nya itu lhooo.’ Cerocos agni dalam hati.
‘gue sayang loe Ag, tapi gue masi ragu. Siapa yang sebernarnya gue sayang. Loe atau Shilla ?’ tanyanya dalam hati.
“hhhaaa... hhaaa ... hacimmm...” Ify dan Shilla batuk di buat-buat melihat drama sinetron yang disiarkan langsung secara live >
Shilla tidak merasakan hatinya terbakar apa cemburu, apa Shilla memang benar-benar yakin cakka bukanlah orang yang dia sayang dan di cintainya.
“ag, ikut gue.” Paksa cakka sambil menyeret baju agni.
“nggak usah nyeret-nyeret juga bisa kali !!!” gerutu Agni.
“ahh ... udah ayo ikut gue.” Akhirnya agni dengan terpaksa mengikuti kemauan cakka.
“gue keluar dulu.” Teriak Agni yang sudah tertarik sampai ambang pintu.
“gokil. Mereka pasangan paling aneh tapi cocok sii.” Gumam Ify.
Shilla melirik ify lalu membuang pikirannya jauh-jauh.
BRUK ...
Pintu kamar Ify terbuka, terlihat sesosok pria yang duduk di kursi roda. Siapa lagi kalau bukan Alvin. Ya, alvin mendekati Shilla.
“sorry, tadi guekasar sama loe.” Ucap nya setelah berada di samping Shilla.
“he ??” jawab Shilla bingung.
“yang tadi. Waktu loe mau ngajakin gue ngomong di taman.” Jelasnya.
“owh.. santai aja kali.. gue makhlumin aja, mungkin mood loe lagi nggak stabil.” Jawab shilla enteng.
Shilla merasakan kebahagiaan yang luar biasa, selama dia mengenal Alvin. Baru kali ini alvin mengajak bicara shilla. Apalagi minta maaf .. hatinya bagai musim semi >
“bahasa loe shill.” Sember Ify.
“apa lu ? tidur sono. Biar loe cepet sembuh. Terus gue bisa ngerjain loe abis-abisan.” Ucap Shilla cekikikan.
“ya udah, gue balik ke kamar dulu. Besok gue udah boleh pulang !!! jangan lupa, anterin gue pulang.” Ucap Alvin lalu menghilang dari kamar ify >

-----------AGNI & CAKKA-------------

“ngapain loe bawa gue ke sini ?” tanya Agni ketus.
“gue mau nanya......”  ucap cakka menggantung.
“mau nanya apa ? cepetan, kalo nggak gue pergi.” Ancam Agni.
“iyaa... menurut loe, gue cocok nggak sama Shilla ?” tanya cakka dengan suara yang terdengar begitu bergetar.
‘DEG’
Jantung agni terasa mau copot. Ingin rasanya ia menjerit mengeluarkan isi hatinya yang sebenarnya. Tapi, Agni tetap terlihat santai, tegar, dan berusaha biasa-biasa saja. Padahal hatinya begitu teriris. Teriris oleh pedang yang di adah sangat tajam.
“Ag,” panggilnya.
“hmmm...” jawab agni singkat.
“giman menurut loe ?” kini pertanyaannya begitu menyakitkan di telinga Agni.
“menurut gue si, cocok-cocok aja. Emang kenapa ?” ucap agni dingin.
“kira-kira kalau gue nembak Shilla di terima nggak ya ?” kini tusukan pedang kembali agni rasakan malah lebih menyakitkan dibanding sebelumnya.
“maybe.” Jawabnya singkat lalu meninggalkan cakka di taman rumah sakit.
“agni kenapa ? kok gitu ? apa diaaaa ...... sorry ag, sebenarnya gue juga bingung sama perasaan gue.” Guman cakka saat agni pergi.

⎝⓿⏝⓿⎠

Shilla yang seking terburu-buru nyaa pengen jemput alvin, shilla lupa membaca diary itu. Ternyata diluar rumah sudah ada cakka yang siap njemput shilla.
“pagi banget sii kka ? emang kita mau kemana ?” tanya shilla.
“udah ayo masuk. Gue mau ngajak loe ke sesuatu tempat. Ayo, cepetan masuk !!!” paksa cakka.
‘cakka mau ngapain sii? Curiga gue ma dia.’ Batin shilla.

***
“turun.” Bentak cakka. Ni anak kenapa sii? Kok jadi berubah, apa coba dia jadi marah-marah gitu ? batin shilla.
“kka, ni dimana ?” tanya shilla bergetar
“bagus kan?”. Shilla hanya mengangguk.
Memang tempat itu begitu indah, sejuk dan terasa damai.. burung masii terlihat berlalu lalang. Bunga-bunga kecil nan berwarna warni dan kupu-kupu yang turut menghiasi tempat ini.. surga. Guman shilla dalam hati.
“shill, gue mau ngomong sesuatu sama loe.” Ucap cakka gugup. Tangannya menggenggam tangan shilla erat. Shilla merasakan tangan cakka yang hangat dan bergetar.
“shill, gue sayang sama loe. Loe mau kan jadi cewek gue ?” tanya  cakka raguu. Shilla nampak berfikir. Ini bukan sesuatu hal mudah untuk dia jawab baginya.shilla bingung apa yang harus dia jawab. Shilla selalu merasa bahagia dan nyaman bersama Cakka di sisi lain entah mengapa bayang-bayang alvin selalu ada dipikiran shilla. Shilla enarik nafas panjang, ia hembuskan perlahan dan mengangguk pelan tanda dia mau menjadi seseorang untuk cakka.
“loe serius mau jadi cewek gue?” tanya cakka meyakinkan dirinya sendiri.
“iyaa, gue mau jadi cewek loe.” jawab Shilla pelan. Cakka langsung memeluk Shilla. Selang beberapa detik berlalu cakka mengendurkan pelukannya. Kini wajahnya mendekati wajah shilla. Shilla takut dia benar-benar takut shilla akan merasakan hal itu untuk pertama kalinyaa. Kini wajah cakka benar-benar dekat, dekat mungkin tinggal beberapa cm saja. Shilla pasrah, entah apa yang akan terjadi dengan dirinya, dia menutup mata. Tiba-tiba bayangan itu muncul kembali. Yapsss... bayangan alvin kini muncul kembali.
Sekuat tenaga shilla mendorong tubuh cakka perlahan.
“maaf, kita harus jenguk alvin sekarang.” Ucap shilla bergetar lalu meninggalkan cakka yang masih mematung.
***
“vvin, sorry gue baru dateng. Loe udah nunggu lama ya ?” cerocos Shilla yang baru datang. Anmun apa yang terjadi ??? alvin hanya tersenyum.. aaawwwww....senyumannyaa... huuaaaa. Teriak shilla dalam hati. Shilaa !!! sadar,, loe dah punya cakka, tapi alvin kannnn ...








-bersambung-

BLINK Indonesia

RiFy 1